Siapa Shou Zi Chew? CEO TikTok yang Dicecar Anggota Kongres Amerika Serikat Selama 5 Jam
Shou Zi Chew telah memberikan kesaksian di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS mengenai keamanan data pengguna TikTok.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Dia melompat ke ByteDance pada Maret 2021, menjadi orang pertama yang mengisi peran kepala keuangan di raksasa media tersebut.
Dua bulan kemudian, dia menjabat sebagai CEO TikTok, setelah pengunduran diri Kevin Mayer yang tiba-tiba di tengah upaya pemerintahan Trump untuk memaksa penjualan aset TikTok ke AS.
Tantangan Terbesar Sebagai CEO TikTok
Chew menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam karirnya dI TikTok, karena anggota parlemen AS meminta perusahaan untuk melepaskan kepemilikan aset AS atau menghadapi larangan.
Surat kabar Tiongkok Global Times mengatakan dalam sebuah opini, dorongan untuk larangan terhadap TikTok dipicu oleh "suasana politik Amerika yang beracun" dan akan menjadi pelanggaran prinsip pasar bebas.
"Di mata pejabat dan politisi Amerika, latar belakang TikTok di China adalah 'dosa asal'," tambah Global Times.
Menghadapi pengawasan ketat dari China dan AS, Chew malah mengangkat profil publiknya pada tahun lalu. Dia membuat akun TikToknya sendiri, @shou.time, pada Februari tahun lalu untuk menampilkan sekilas kehidupan pribadinya, setelah hampir setahun dia memimpin platform tersebut.
Baca juga: China Kritik Rencana Amerika Serikat Paksa ByteDance Jual TikTok
Chew bahkan mendapat 18.000 pengikut di akunnya. Terlihat dari unggahan videonya, dia menghadiri pertandingan Super Bowl dan NBA, bertemu selebritas seperti Bill Murray, dan dengan canggung mencoba berdansa dengan penyanyi Ciara.
Dalam sebuah wawancara, Chew juga mengungkapkan kepada media dia adalah seorang penggemar golf dan penggemar komedian Kevin Hart.
Ayah dua anak yang menikah dengan CEO perusahaan investasi Vivian Kao ini juga mengatakan tidak mengizinkan anak-anaknya menggunakan TikTok karena mereka "terlalu muda".
Dalam beberapa hari terakhir, Chew juga telah memberikan keterangan ke media utama AS, mengulangi seruan bahwa TikTok tidak menimbulkan ancaman bagi kepentingan AS.
Dia juga telah meminta bantuan langsung kepada pengguna TikTok di AS. Dalam video yang diposting di akun resmi TikTok pada Senin (20/3/2023) di Washington, dia meminta pengguna untuk memberitahunya apa yang ingin mereka katakan kepada anggota parlemen.
Dalam video yang telah mendapat setengah juta tanda like, dia berseru, "Ini datang pada saat yang sangat penting bagi kami. Ini dapat mengambil TikTok dari 150 juta dari Anda semua."