Sisi Buruk Teknologi AI, Goldman Sachs : Dapat Gantikan 300 Juta Pekerja di Seluruh Dunia
Perusahaan jasa keuangan dan bank investasi Goldman Sachs mengatakan AI generatif seperti ChatGPT bisa menggantikan hingga 300 juta pekerjaan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
![Sisi Buruk Teknologi AI, Goldman Sachs : Dapat Gantikan 300 Juta Pekerja di Seluruh Dunia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-kecerdasan-buatan___.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Teknologi Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tidak hanya dapat menyebabkan 'gangguan signifikan' pada pasar tenaga kerja.
Namun juga membahayakan jutaan pekerjaan di seluruh dunia jika disesuaikan dengan kemampuannya.
Perusahaan jasa keuangan dan bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs mengatakan bahwa AI generatif seperti ChatGPT dapat menggantikan hingga 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia.
Menurut perkiraan yang dibagikan dalam laporan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut pada hari Minggu lalu, teknologi yang dapat membuat materi baru dengan sendirinya ini mewakili 'kemajuan besar dengan potensi efek ekonomi makro yang besar'.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (30/3/2023), kira-kira dua pertiga pekerjaan di AS dan Eropa terkena 'beberapa tingkat otomatisasi AI', sementara AI generatif dapat digunakan sebagai pengganti seperempat dari pekerjaan saat ini.
Terlepas dari ketidakpastian yang signifikan seputar potensi AI generatif, kata Goldman Sachs, teknologi ini memilik kemampuan untuk menghasilkan konten yang tidak dapat dibedakan dari hasil buatan manusia.
"Juga mendobrak hambatan komunikasi antara manusia dan mesin mencerminkan kemajuan besar dengan potensi efek ekonomi makro yang besar,” kata Goldman Sachs.
Pada saat yang sama, laporan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar industri hanya 'terpapar otomatisasi sebagian', sehingga kemungkinan besar mereka akan 'dilengkapi' bukan digantikan oleh AI.
Sekitar 7 persen posisi di AS dapat digantikan oleh AI, dengan 63 persen dilengkapi dengan teknologi inovatif dan 30 persen tidak terpengaruh olehnya.
Goldman Sachs juga mengklaim bahwa secara historis, posisi yang digantikan oleh otomatisasi diimbangi dengan penciptaan pekerjaan baru, meningkatkan nilai barang dan jasa.
"Kombinasi penghematan biaya tenaga kerja yang signifikan, penciptaan lapangan kerja baru dan produktivitas yang lebih tinggi bagi pekerja, meningkatkan kemungkinan ledakan produktivitas yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara substansial," kata laporan tersebut.
Menurut Goldman Sachs, adopsi AI secara luas pada akhirnya dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) global tahunan sebesar 7 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.