Elon Musk Rilis TruthGPT, Aplikasi Both Yang Siap Kalahkan Dominasi Chatgpt OpenAI
Miliarder kondang Elon Musk mengaku tengah bersiap meluncurkan layanan chatbot baru bernama TruthGPT untuk menyaingi dominasi ChatGPT
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Miliarder kondang Elon Musk mengaku tengah bersiap meluncurkan layanan chatbot baru bernama TruthGPT untuk menyaingi dominasi ChatGPT yang belakangan melejit di industri teknologi.
"Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta," kata Musk melalui akun Twitternya.
Berbeda dengan ChatGPT, layanan AI besutan Elon Musk ini dibekali dengan konsep keamanan yang tinggi, sehingga dapat menjadi alat kecerdasan buatan yang bisa mendeteksi kebenaran.
Baca juga: Alibaba Garap Pasar AI, Siapkan Tongyi Qianwen Jadi Pesaing ChatGPT
Alat ini digarap Musk dengan tujuan menghindari munculnya kesalahpahaman atau misinformasi pada umat manusia. Meski begitu Musk menjelaskan bahwa TruthGPT tidak akan benar-benar mengambil alih peran manusia di dunia.
"Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut 'TruthGPT', atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta. Menurut saya ini mungkin jalan terbaik menuju keselamatan, dalam artian AI yang peduli untuk memahami alam semesta, tidak mungkin memusnahkan manusia," jelas Musk.
Perilisan 'TruthGPT' sebenarnya sudah mulai tercium sejak Februari lalu, tepat setelah chatbot ChatGPT yang sukses menarik perhatian para perusahaan teknologi di Silicon Valley karena kecerdasannya yang mampu mengerjakan banyak hal secara mandiri.
Alasan tersebut yang mendorong Elon Musk untuk merilis layanan serupa dengan tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dari para pesaingnya.
Keseriusan Musk kian tercium setelah miliarder itu kepergok mendaftarkan sebuah perusahaan bernama X.AI Corp yang kemungkinan besar akan menjadi perusahaan induk dari TruthGPT, seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Elon Musk Dikecam Karena Makin Banyak Akun Media Pemerintah Rusia dan China Muncul di Twitter
Tak hanya itu Musk juga turut membeli ribuan GPU serta merekrut dua mantan peneliti DeepMind termasuk ilmuwan Igor Babuschkin, yang diyakini akan memimpin proyek baru tersebut.
Belum jelas seberapa jauh konsep TruthGPT yang akan dirilis Musk. Namun CEO Twitter ini mengklaim layanannya dapat menggebrak industri teknologi, mengalahkan dominasi AI dari CahtGPT.