Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Dosen IPB Buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Bernama Madsaz, Klaim Akurasi Capai 94 Persen

Dosen Manajemen Informatika Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor mengembangkan aplikasi Madsaz, aplikasi penerjemah tangisan bayi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Dosen IPB Buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Bernama Madsaz, Klaim Akurasi Capai 94 Persen
freepik.com/jcomp - Sekolah Vokasi IPB
Ilustrasi - Dosen Manajemen Informatika Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi yang dinamai 'Madsaz'. 

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Manajemen Informatika Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Medhanita Dewi Renanti, mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi yang dinamai 'Madsaz'.

Medhanita mengungkapkan, aplikasi Madsaz penerjemah tangisan bayi sudah diunduh lebih dari 180 ribu orang dari 109 negara di dunia.

Pengunduh aplikasi Madsaz penerjemah tangisan bayi ini, rata-rata orangtua muda yang baru memiliki anak.

“Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya," kata Medhanita, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud, Kamis (4/5/2023). 

Tingkat akurasi aplikasi ini, diyakini mencapai 94 persen.

Menurut Medhanita, orangtua makin percaya diri dalam menangani sendiri buah hati mereka.

Baca juga: Aplikasi Belajar Bahasa, Duolingo Rilis Fitur Premium Terbaru Super Duolingo, Dapat Dicoba Gratis

Sehingga, orangtua dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menanggapi maksud tangisan bayi mereka.

BERITA REKOMENDASI

Medhanita mengatakan, aplikasi ini efektif digunakan pada bayi usia 0 hingga tiga bulan.

Terhadap bayi di atas tiga bulan, aplikasi ini masih bisa digunakan, namun tingkat akurasinya tak setinggi usia di bawah tiga bulan.

Berawal dari Seminar di 2011

Medhanita mengatakan, ide membuat aplikasi penerjemah tangisan bayi ini berawal pertama kali pada 2011 lalu.

Ia saat itu tengah mengandung dan sedang mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak. 


"Saya dapat  informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa dan saat itu memang belum ada software yang berbasis Android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” kata Medhanita. 

Baca juga: Cara Membuat SKCK 2023, Bayar Rp 30.000, Bisa Akses Melalui Aplikasi SuperApps Presisi Polri

Pada 2013, ia mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi dalam bentuk desktop.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas