Nasabah Bank di Solo Jadi Korban Phising Ratusan Juta: Kenali Modus, Ciri-ciri dan Pencegahannya
Modus phising pada kejahatan perbankan biasanya akan melibatkan emosi dan rekayasa sosial yang dapat memanipulasi korban yang ceroboh.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejahatan phising kembali ramai jadi perbincangan warganet di Twitter, setelah seorang nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban hingga saldo rekeningnya di BSI senilai Rp 378.251.748 raib.
Untuk mengelabui para korbannya, modus phising pada kejahatan perbankan biasanya akan melibatkan emosi dan rekayasa sosial atau social engineering yang dapat memanipulasi korban yang tidak hati-hati.
Setelah korban terpedaya para pelaku kejahatan siber akan langsung mengulik informasi pribadi sang target, yang kemudian digunakan untuk membobol akun media sosial atau rekening bank korban.
Modus penipuan seperti ini bahkan tercatat sebagai kejahatan yang paling sering terjadi di sektor keuangan Indonesia.
Menurut laporan perusahaan Anti Phishing Working Group, sejak awal 2020 setidaknya sudah ada 165.772 website yang ditutup pemerintah lantaran terindikasi menjalankan cyber crime Phishing.
Sementara jumlah pengaduan terkait tren phishing domain dalam waktu lima tahun terakhir di kuartal I 2023 mencapai 69.117 laporan, dimana media sosial menjadi yang paling banyak menjadi sasaran dari kejahatan cyber crime phising.
Pengertian Phising
Phising adalah kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.
Mengutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), istilah phising berasal dari bahasa Inggris ‘fishing’ yaitu memancing.
Baca juga: Nasabah Bank Warga Solo Diduga Jadi Korban Phising, Duit Rp378 Juta Raib dari Rekening
Bisa dibilang, aktivitas phising adalah aktivitas yang bertujuan memancing, agar seseorang memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari, untuk tujuan kejahatan.
Data atau informasi yang kerap jadi sasaran phising diantaranya data pribadi seperti nama, usia, alamat rumah, serta data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).
Cara Kerja Phising
Para pelaku phising biasanya membuat email palsu yang mengatasnamakan admin atau halaman web palsu yang sangat mirip dengan situs web yang asli.