Operator Telekomunikasi Dorong Penguatan Inklusi Ekosistem Digital Indonesia
Telkomsel juga secara bertahap dan terukur terus memperluas ketersediaan jaringan serta layanan broadband terkini 5G di Indonesia.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM — Operator telekomunikasi, Telkomsel membuka semua peluang kemajuan dalam memperkuat inklusi ekosistem digital di Indonesia secara berkelanjutan melalui tiga pilar digital yaitu penyedia digital conet I itu, digital platform dan digital service.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya menjelaskan, Telkomsel akan melanjutkan langkah transformasi dalam menguatkan inklusi ekosistem digital Indonesia, mendorong pemanfaatan teknologi terkini, serta memajukan iklim industri telekomunikasi dan digital yang semakin sehat.
Menurutnya, transformasi Telkomsel hingga usia 28 tahun sebagai perusahaan telekomunikasi telah didorong dengan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan berteknologi broadband terdepan yang merata, setara, dan andal hingga pelosok negeri.
Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Ekosistem Digital Perlu Didukung
Langkah nyata tersebut telah diwujudkan dengan melakukan peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G/LTE pada 504 kota/kabupaten di Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 2022 dan akan segera dituntaskan pada pertengahan 2023.
Menurutnya, Telkomsel juga secara bertahap dan terukur terus memperluas ketersediaan jaringan serta layanan broadband terkini 5G di Indonesia.
"Saat ini Telkomsel telah menggelar 280 BTS 5G yang tersebar di 69 kota di Indonesia. Belum lama ini, jaringan 5G Telkomsel juga dipercaya untuk mendukung Kementerian Kesehatan RI dalam uji coba5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia," katanya dalam keterangan, Sabtu (27/5/2023).
Hendri lebih lanjut menambahkan, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari bisnis digital yang kini telah berkontribusi lebih dari 84,4 persen dari total pendapatan perusahaan, Telkomsel konsisten melanjutkan peta jalan transformasi melalui perluasan portofolio bisnis digital.
Salah satunya melalui INDICO sebagai anak usaha pada sektor digital sekaligusholding company yang menaungi sejumlah anak perusahaan dari emerging portofolio bisnis vertikal Telkomsel di sektor digital, seperti Fita (health-tech), Kuncie (edu-tech), dan Majamojo (gaming).
Kini, INDICO tengah mengembangkan ekosistem digital Indonesia di sektor agrikultur melalui pengembanganPlatform Digital Food Ecosystem (DFE).
"Platform ini mengimplementasikan solusi pertanian berbasis teknologi di 40 hektar sawah di Kabupaten Wonogiri yang turut memberdayakan sekitar 50 petani padi lokal untuk meningkatkan produktivitas produk pertanian," ujarnya.
Untuk segmen B2B, melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise yang fokus menghadirkan solusi bisnis untuk pelanggan korporasi, industri, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hingga instansi pemerintah.
Ia menyampaikan, dalam menjaga proses bisnis berkelanjutan(sustainable business) yang memiliki dampak bernilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan, serta mewujudkan keselarasan bisnis Telkomsel dengan keberlangsung lingkungan hidup yang mengacu pada penerapan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), maka Telkomsel meluncurkan inisiatif tanggung jawab sosial ‘Telkomsel Jaga Bumi’dengan program unggulan yang mencakup pengelolaan waste management, carbon offset, digitalization support ekosistem hutan bakau (mangrove).
Hingga program dalam membantu mengurangi emisi karbon di Indonesia melalui programbundling paket data Telkomsel dengan motor listrik.