Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Layanan FMC Operator Seluler Diminta Hindari Perang Harga

Layanan FMC yang berkualitas adalah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Layanan FMC Operator Seluler Diminta Hindari Perang Harga
UC Today
Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang kini digunakan operator telekomunikasi sebagai lini bisnis baru direkomendasikan agar mengutamakan layanan dari sisi kecepatan, harga hingga layanan purna jual. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang kini digunakan operator telekomunikasi sebagai lini bisnis baru harus mengutamakan layanan dari sisi kecepatan, harga hingga layanan purna jual. Hal ini agar layanan baru FMC ini tidak terjebak pada perang harga atau perang tarif.

Pada acara Indotelko bertajuk "Babak Baru Layanan Broadband Bersama Fixed Mobile Convergence" di Jakarta belum lama ini, dua operator Telkom dan XL Axiata sama-sama menekankan komitmen tidak melakukan perang harga, melainkan mendorong sisi kualitas layanan untuk FMC.

Seperti diketahui, Telkom akan melakukan spin off Indihome masuk ke Telkomsel yang memerlukan persetujuan shareholder dalam RUPS yang akan digelar 30 Mei 2023 dan kemudian layanan baru atau produk baru hasil spin off ersebut mulai di pasaran Agustus 2023.

Harga produk baru ini menurut SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza akan ada di rentang antara Rp 70.000-Rp 265.000, alias tidak akan di atas ARPU Indihome dan di bawah ARPU Orbit.

"Kalau mahal, produk baru siapa yang mau," kata Reza.

Menurut Reza, berdasarkan studi di negara lain di Amerika dan Eropa, layanan FMC gagal lantaran operator fokus pada perang tarif.

BERITA TERKAIT

"FMC pakai paket murah bikin blunder, kemudian dipakai kanibal sehingga yang eksisting yakni layanan wireless hilang, padahal enggak boleh hilang sama sekali," katanya. Ia menilai, tarif FMC jangan terlalu mahal tapi jangan sampai perang harga.

"Dan yang penting, jangan sampai harga turun, service lebih turun. Oleh karena itu nantinya layanan akan di-customize untuk customer tertentu, atau tarif berdasarkan layanan," lanjut Reza.

Reza menambahkan, layanan FMC yang berkualitas adalah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, kebutuhan di RI unik karena faktor geografis, dan kebutuhan untuk stabil digunakan di tiap wilayah Indonesia jadi tantangan.

"Kita bukan perang tarif tapi perang jaringan gimana cara pasarkan jaringan sebanyak mungkin ke masyarakat indonesia," pungkas Reza.

Baca juga: Incar Pertumbuhan Pasar FBB dan FMC, Axiata Group Perkuat Sinergi XL Axiata dan Link Net

Sementara XL Axiata, melalui layanan FMC XL Satu yang bergulir sejak 2021 kini fokus menggarap segmen keluarga. Menurut dia untuk layanan XL Satu, ada tiga pilar yang mereka pegang.

Pertama, konsumer centric yakni untuk kebutuhan pelanggan secara end to end. Kedua, converge proposition dan modular, dimana konsumer pilih sendiri layanan dan tarif sesuai kebutuhan. Ketiga, membawa full digital journey bagi konsumer tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas