Perusahaan Direkomendasikan Pakai Solusi Keamanan untuk Lindungi dari Serangan Siber
Berbagai kejadian serangan siber di Indonesia menandakan ancaman keamanan siber nyata dan terus ada.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum lama ini, dunia perbankan dikejutkan oleh kejahatan siber LockBit yang menyerang salah satu bank di Tanah Air menggunakan ransomware yang membuat nasabah bank tersebut tak bisa melakukan transaksi hingga beberapa hari.
Sebelumnya, jutaan data pelanggan beberapa e-commerce dan instansi pemerintah dicuri dan dijual ke publik oleh para penjahat siber.
Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology mengatakan, berbagai kejadian itu menandakan ancaman keamanan siber nyata dan terus ada.
"Kami menyarankan, pentingnya perusahaan di Indonesia agar menggunakan solusi yang mampu menghalau serangan siber sejak dini apalagi serangan keamanan siber semakin canggih dan muncul dengan beragam modus," kata Jip dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).
Jip Ivan menjelaskan, banyak perangkat terhubung ke jaringan perusahaan yang belum tentu aman sehingga bisa menjadi celah masuknya ransomware sehingga melihat fakta ini, solusi keamanan seperti IBM QRadar Suite dan IBM QRadar EDR jadi pilihan.
“Saat ini serangan terhadap keamanan siber semakin canggih dan teknologi yang memiliki kemampuan mendeteksi serangan sedini mungkin jadi pilihan yang tepat,” kata Jip Ivan.
Ignatius Oky Yoewono, SIEM Product Manager Multipolar Technology mengatakan, kemampuan AI QRadar EDR dapat dengan mudah mempelajari anomali kegiatan pengguna di endpoint serta meninjau kembali keputusan yang sudah pernah diambil sehingga mempercepat proses deteksi dan respons ketika terjadi ancaman serupa di kemudian hari.
Baca juga: Bank Indonesia Pantau Layanan Perbankan BSI Pasca Serangan Ransomware
“Dengan kemampuan membuat threat hunting yang secara proaktif menjadi lebih cepat, mudah, dan efektif sehingga contoh skenario aturan (policy) yang sudah dihasilkan bisa secara langsung diterapkan ke seluruh endpoint tanpa harus me-reboot-nya terlebih dahulu,” katanya.