Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Gagas Regulasi AI, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates Kumpul di Capitol Hill

Kehadiran Musk dkk dimaksudkan untuk membahas regulasi tentang keberadaan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang belakangan popularitasnya naik

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gagas Regulasi AI, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates Kumpul di Capitol Hill
AP
Sejumlah bos perusahaan teknologi seperti CEO X Elon Musk, CEO Meta Inc Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, CEO ChatGPT Sam Altman hingga mantan CEO Microsoft Bill Gates menggelar pertemuan perdana di gedung Capitol Hill, Rabu (13/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sejumlah bos perusahaan teknologi seperti CEO X Elon Musk, CEO Meta Inc Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, CEO ChatGPT Sam Altman hingga mantan CEO Microsoft Bill Gates menggelar pertemuan perdana di gedung Capitol Hill, Rabu (13/9/2023).

Kehadiran Musk dan para pimpinan perusahaan teknologi di gedung kongres Amerika itu bukan tanpa sebab, menurut salah seorang pengurus Capitol Hill kehadiran Musk dkk dimaksudkan untuk membahas regulasi tentang keberadaan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang belakangan popularitasnya melejit.

“Pemerintah Amerika sengaja mengumpulkan para bos - bos teknologi di Gedung Kongres Capitol Hill, lantaran mereka ingin dimintai pendapat oleh Kongres terkait rencana perilisan regulasi Artificial Intelligence (AI),” jelas Senator Partai Demokrat AS, Chuck Schumer.

Baca juga: Pastikan Belanja Jadi Lebih Hepi, Lazada Berikan Layanan Terbaik dengan Fitur Berteknologi AI

Semenjak munculnya ChatGPT, layanan chatbot berbasis AI atau kecanggihan buatan mulai dilirik sejumlah perusahaan besar. Tak tanggung - tanggung mereka bahkan mulai berlomba mengembangkan kemampuan teknologi AI paling canggih untuk disematkan ke sejumlah industri dengan tujuan mempercepat efisiensi produktivitas perusahaan.

Meski akselerasi teknologi AI generatif terbukti dapat memberikan efek domino untuk makro ekonomi perusahaan. Namun kemunculan AI ini berpotensi memicu gelombang PHK lanjutan di industri teknologi.

Prediksi ini diungkap oleh lembaga survey MLIV Pulse, dari laporannya tercatat sebanyak dua pertiga dari 292 karyawan mulai khawatir apabila pekerjaannya berisiko tergantikan oleh kecerdasan buatan.

Berita Rekomendasi

Meskipun tidak semua divisi dapat digantikan dengan teknologi AI, namun dengan menyematkan teknologi model AI pada sistem Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF) pekerjaan tertentu dengan mudah dapat diotomatisasi oleh teknologi AI. Atas dasar masalah ini, kongres Amerika berinisiatif untuk merumuskan regulasi tentang AI.

“Regulasi AI tidak akan membatasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan bagi para perusahaan besar, namun kami akan membantu perusahaan-perusahaan di Amerika untuk menetapkan standar penggunaan AI” ujar Schumer sebagaimana dikutip dari Apnews.

“Langkah ini diambil dengan tujuan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif AI,” tambah Schumer.

Kendati masih dalam wacana, namun pasca kongres ini digelar Schumer menyampaikan langkahnya ini didukung oleh para petinggi perusahaan teknologi di AS.

Baca juga: Permudah Layanan Nasabah BNI Mulai Gunakan Teknologi Berbasis AI

Salah satunya CEO platform media sosial X, Elon Musk yang berpendapat bahwa keberadaan regulasi tentang AI sangat dibutuhkan guna menjaga keamanan dalam penggunaan AI.

"Sangat penting untuk kita memiliki 'wasit' dalam hal ini, langkah ini seharusnya diambil perusahaan-perusahaan demi alasan keamanan," ungkap Musk.

Komentar positif juga turut dilontarkan Mark Zuckerberg, bos Meta beranggapan bahwa pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam hal ini, lantaran regulasi AI dapat membantu melindungi pengguna dan pengembang dari berbagai macam ancaman .

"Pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam hal ini, mendukung inovasi serta memberi perlindungan di ranah AI adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan," ungkap Mark Zuckerberg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas