Adopsi AI Generatif Diprediksi Melonjak di 2024, Ada 3 Tren Teknologi yang Jadi Pendorongnya
Pelaku bisnis di Indonesia bisa tampil ke panggung global dengan mengadopsi kerangka kerja AI strategis yang dibangun di atas fondasi data yang kuat.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku industri teknologi informasi (IT) memperkirakan adopsi terhadap teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia akan meluas di tahun 2024 ini
Andreas Diantoro, Direktur Utama SAP Indonesia, memprediksi bahwa tahun 2024 akan ditandai dengan lonjakan adopsi kecerdasan buatan generatif atau AI generatif, yang akan mentransformasi bisnis dan industri.
Hal ini searah dengan kemajuan AI yang cepat di Indonesia dan posisi strategis Indonesia sebagai pemain kunci di ASEAN.
Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital Indonesia, SAP, salah satu penyedia perangkat lunak bisnis terkemuka di dunia,
"Di tahun 2023, kita melihat perubahan penting dalam inovasi AI di Indonesia, dengan Generative AI menjadi sorotan utama," ujar Andreas Diantoro, dikutip Minggu, 4 Februari 2024.
Andreas memperkirakan, sektor bisnis akan bergerak melampaui sekadar adopsi, dengan fokus pada penggunaan AI yang disesuaikan untuk berbagai industri, mulai dari rekomendasi personal hingga pengambilan keputusan prediktif.
"Hal ini akan merevolusi cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan," ungkapnya.
Menurut data yang dipublikasikan pemerintah Indonesia, penggunaan AI diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD366 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030.
Andreas memaparkan ada 3 tren teknologi yang mendorong revolusi AI di Indonesia:
1. Inovasi AI di Sektor Tertentu akan Jadi Sorotan Utama
Pelaku bisnis di Indonesia bisa tampil ke panggung global dengan mengadopsi kerangka kerja AI strategis yang dibangun di atas fondasi data yang kuat.
Pendekatan ini penting untuk memanfaatkan peluang AI, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan tetap kompetitif.
Prediksi menunjukkan bahwa AI, data, dan inovasi CRM (Customer Relationship Management) akan menjadi kunci bagi bisnis untuk lebih memahami pelanggan dan menciptakan layanan, aliran pendapatan, dan keterlibatan konsumen.