Dinilai Hancurkan Diri Sendiri, Tiktok Perlahan Mulai Ditinggalkan Pengguna Gara-Gara Hal Ini
aplikasi Tiktok dinilai mulai memunculkan fitur yang menjengkelkan pengguna.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Namun TikTok mempelopori revolusi video pendek, dan berisiko menyimpang dari kasus penggunaan intinya yang menyenangkan, klip yang menghibur, dan kehilangan keunggulannya," tambah Enberg.
Berdasarkan data, pengguna mulai meninggalkan Tiktok terlihat dari jumlah monthly active users (MAU) atau pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang tak lagi luar biasa. Kabarnya aplikasi berbagi video itu mulai ditinggal karena Tiktok Shop.
Secara jumlah download, Tiktok masih di urutan pertama. Namun, platform harus puas berada di urutan kelima dalam pengguna aktif bulanan.
Berdasarkan laporan Sensor Tower, tampaknya strategi perusahaan untuk menggenjot ecommerce lewat Tiktok Shop tak direspons baik oleh pengguna.
Tiktok dikalahkan oleh Meta, karena empat besar didominasi aplikasi-aplikasi dari raksasa teknologi tersebut. Facebook yang memimpin pada tahun lalu. WhatsApp, anak usaha Meta lainnya berada di urutan kedua. Sementara peringkat ketiga dan keempat ditempati Instagram dan Messenger.
Di Indonesia, Kementerian Perdagangan memberi waktu 3-4 bulan agar adanya perpindahan transaksi dari Tiktok Shop ke Tokopedia. Sedangkan, Kementerian Koperasi-UKM meminta Tiktok mengikuti aturan agar tidak menyatukan platform media sosial dengan belanja daring (eCommerce) milik mereka.
Larangan itu berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Aturan tersebut juga menyatakan, tidak diperbolehkan transaksi dalam platform media sosial.
(Sumber: Gizmodo/TikTok Is Destroying Itself From the Inside Out)