Dengan partisipasi gim lokal di WCG 2024, kesempatan gim lokal mendapatkan eksposur ke dunia internasional semakin terbuka lebar.

"Kami berharap acara ini dapat mendorong pertumbuhan industri gim nasional dan memberikan dampak positif yang luas bagi seluruh ekosistem gim di Indonesia," ujar Ben Choi.

Di kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Cipta Kreasi Indonesia (Cakra) Ivan Chen mengeluhkan belum adanya dampak positif signifikan dari penerbitan Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

Dia mengatakan, para pengembang gim lokasi masih memerlukan adaptasi. Menurutnya, setiap tahun selalu muncul developer baru di industri gim nasional. 

Namun tidak semuanya mampu bertahan. Sebagian lainnya tumbang. Menurutnya, industri gim yang bisa bertahan selama 5 tahun ini hanya sekitar 20 pengembang.

Menurutnya, butuh keseriusan pemerintah mendukung industri gim nasional agar benar-benar bisa berjaya.

Dia mencontohkan, regulasi tentang gim yang diterbitkan Pemerintah Korea Selatan saat ini sangat mendukung berkembangnya industri gim di negara itu. 

Sejauh ini, industri gim nasional selama 5 tahun terakhir perkembangannya sudah berkontribusi menghasilkan pendapatan Rp 31 triliun. Angka itu mengalahkan industri perfilman nasional yang sudah berdiri sejak puluhan tahun di Indonesia.

Plt. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Liz Zeny Merry mengatakan, Indonesia merupakan pasar besar bagi industri gim dunia karena populasi pendudukanya dan angka pengunduh gim dan saat ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 pengunduh gim terbesar di dunia. 

Potensi industri gim di Indonesia sendiri ditaksir mencapai 2,5 miliar dolar AS. Hal ini membuka peluang bagi developer lokal untuk turut berkiprah memanfaatkan potensi pasar gim yang sedemikian besar di market lokal.