Menjaga Keamanan Akun adalah Kunci Aman dan Nyaman di Ruang Digital
Berawal dari kelengahan menjaga keamanan akun media digital sehingga data diri seperti SIM, KTP, passport, PIN dan lainnya bocor
Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, SUMBAWA – Pentingnya menjaga keamanan akun media digital dapat mengurangi risiko pencurian data. Dengan menjaga keamanan data, kita dapat mengurangi risiko adanya pencurian identitas yang bisa berdampak pada reputasi atau bahkan kerugian finansial.
”Menjaga keamanan akun media digital adalah kunci aman dan nyaman di ruang digital,” ujar musisi sekaligus penyiar radio Danin Sibilo, dalam nobar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Sumbawa, Kamis (26/9).
Mengangkat tema ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, diskusi virtual yang diikuti pelajar dan tenaga kependidikan di wilayah Kabupaten Sumbawa itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Danin mengatakan, kebocoran data dapat berawal dari kelengahan kita menjaga keamanan akun media digital. Akibatnya, data diri seperti SIM, KTP, passport, hingga PIN atau password dapat bocor ke orang lain.
”Pengguna digital wajib memperhatikan kelengkapan data diri, nama ibu kandung, PIN dan password saat berada di ruang digital,” jelas Danin Sibilo dalam diskusi online yang dipandu moderator Fitta Mamita itu.
Baca juga: Aman Beraktivitas di Internet, Pengguna Media Sosial Disarankan Jangan Asal Buat Password
Literasi digital, menurut Danin, dapat membantu pengguna digital menghindari segala bentuk penipuan. Selain itu, meningkatkan pengetahuan dan skill terkait virus, malware, fraud, dan phising, dapat membantu pengguna aman saat berada di ruang digital.
”Pahami fitur-fitur keamanan di platform digital (double verification), ganti password secara berkala, gunakan platform digital hanya untuk aktivitas yang positif, pelajari fitur yang penting untuk keamanan,” rinci Danin Sibilo di hadapan pelajar dan tenaga pendidik yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar untuk mengikuti diskusi kali ini, di antaranya: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4 dan SMPN 1 Sumbawa Besar. Kemudian, MAN 1 Sumbawa, SMAN 1 Alas, SMAN 1 Utan, SMAN 1 Alas Barat, dan SMAN 1 Rhee.
Dari sudut pandang berbeda, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Junaidi berpesan kepada pelajar peserta diskusi agar menerapkan etik digital saat berada di dunia maya. Penerapan etika digital penting untuk menghindari penyalahgunaan teknologi.
”Selain itu, pentingnya etika digital dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan di internet, serta membangun citra diri yang positif di dunia digital,” jelas Junaidi.
Sementara Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin meminta pengguna digital memperkaya wawasan kebangsaan, menjaga kesopansantunan, dan berpartisipasi aktif dalam menyebarkan konten yang mengedepankan budaya Nusantara.
”Agar dunia digital tidak jadi panggung budaya asing, pengguna sebaiknya mulai menyebarluaskan konten-konten yang bermuatan budaya Nusantara, atau promosi produk buatan negeri sendiri,” pungkas Muhammad Amin.
Diketahui, nobar webinar tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.