Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Tren Kejahatan Seksual di Dunia Maya: Apa yang Perlu Diketahui Pelajar?

Pelajar perlu waspada! Kejahatan seksual di dunia maya semakin meningkat. Temukan cara melindungi diri.

Penulis: Erik S
Editor: willy Widianto
zoom-in Tren Kejahatan Seksual di Dunia Maya: Apa yang Perlu Diketahui Pelajar?
Ist
Ilustrasi internet. 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Kejahatan seksual di ruang digital semakin mengkhawatirkan.

Kemudahan akses internet dan perkembangan teknologi telah meningkatkan risiko bagi pelajar dan remaja menjadi korban kejahatan seksual.

Baca juga: Satu Dekade Pemerintahan Jokowi: Adopsi Cloud Computing untuk Kemajuan Teknologi Digital Indonesia

Peningkatan Kasus Kejahatan Seksual

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan bahwa lebih dari 35 persen pelajar berusia 12-18 tahun mengaku pernah mengalami kekerasan seksual di dunia maya.

Baca juga: Hati-hati Berinteraksi di Internet, Etika Digital Penting untuk Berkomunikasi

"Pelaku sering memanfaatkan anonimitas dan kurangnya pengawasan," jelasnya dalam webinar literasi digital yang diadakan pada Senin, 14 Oktober 2024.

Jenis-Jenis Kejahatan Seksual di Dunia Maya

Menurut Tri Wahyu, kejahatan seksual di dunia maya termasuk sextortion, revenge porn, grooming, catfishing, dan cyber harassment.

"Kasus sextortion terus meningkat hingga 50 persen dalam dua tahun terakhir," tambahnya.

Edukasi dan Kesadaran

Wahyu menekankan pentingnya edukasi tentang keselamatan online untuk pelajar.

Berita Rekomendasi

"Peningkatan kesadaran dan pengetahuan perlu dilakukan agar mereka dapat mengenali ancaman dan melindungi diri," ujarnya.

Baca juga: Inggris Panggil Dubes China Terkait Dugaan Spionase di Dunia Maya

Salah satu strategi yang disarankan adalah mengintegrasikan kurikulum keselamatan internet dalam pendidikan.

Pelibatan Orang Tua

Pelibatan orang tua juga dianggap penting.

"Orang tua perlu terlibat dalam mendiskusikan pengalaman anak-anak mereka di media sosial," kata Wahyu.

Tindakan Preventif

Dari sudut pandang pegiat literasi digital, Moh Rouf Azizi, tindakan pelecehan dan eksploitasi seksual melalui platform online perlu ditangkal dengan menjaga privasi online.

Baca juga: Kian Tangguh, Infrastruktur Digital Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelajar dapat lebih aman dalam berinteraksi di dunia maya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas