Serangan ke Pengguna Seluler Berbasis GenAI Makin Canggih, Modus Rekayasa Sosial Kian Personal
Salah satu faktor utama di balik meningkatnya ancaman tersebut adalah taktik rekayasa sosial yang kian canggih.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Hal ini mengindikasikan bahwa satu dari empat pengguna kini meragukan upaya pengembang dalam menjaga keamanan aplikasi.
Dampaknya tidak kecil. Survei menunjukkan bahwa 96,7 persen responden menyatakan akan meninggalkan brand yang gagal melindungi aplikasi mereka, dan hampir 74 persen dari mereka akan memperingatkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Sebaliknya, merek yang mampu menyediakan perlindungan kuat namun tetap ramah pengguna akan mendapatkan loyalitas dari 94,6 persen responden.
Sebagian besar dari mereka juga menyatakan akan mendukung merek tersebut melalui ulasan di app store atau rekomendasi di media sosial.
Untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan pengguna, merek seluler harus dapat memberikan panduan keamanan secara real-time dan kontekstual.
Ini akan menyederhanakan solusi bagi pengguna akhir, sekaligus menjaga keamanan tetap intuitif dan mudah dinavigasi.
Dengan pendekatan ini, merek dapat meningkatkan kepuasan pengguna sambil tetap memastikan perlindungan optimal terhadap ancaman yang terus berkembang.
Keamanan Aplikasi Seluler Harus Terus Ditingkatkan
Di sisi lain, keamanan aplikasi seluler juga harus terus berevolusi agar dapat mengantisipasi ancaman yang semakin canggih.
Beberapa serangan yang paling efektif, seperti voice phishing dan bypassing pada FaceID, memerlukan kemampuan untuk mendeteksi, memblokir, dan mencegah serangan sebelum memanfaatkan kepercayaan atau memanipulasi perilaku pengguna.
Menurut Jan Sysmans, di sinilah pentingnya solusi canggih seperti penilaian keamanan otomatis serta pembaruan dan patching aplikasi secara berkala.
"Keamanan yang solid tidak hanya melibatkan teknologi mutakhir, tetapi juga memerlukan transparansi dalam komunikasi mengenai penggunaan data, kepatuhan terhadap regulasi privasi, serta pemberian pengalaman pengguna yang aman dan menyenangkan," ujarnya.
"Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan tidak hanya dapat melindungi data dan privasi pengguna, tetapi juga mempertahankan kepercayaan mereka dalam jangka panjang," lanjutnya.