Lima Salah Kaprah yang Perlu Diluruskan Soal Minum Kopi
Inilah lima salah kaprah soal kebiasaan minum kopi yang perlu diluruskan.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Kadang yang kita anggap baik itu belum tentu benar, dan kebanyakan sebagai manusia kita lebih sering memilih cara yang praktis dan mudah ketimbang cara yang benar. Lalu sebagai peminum kopi, kesalahan apa yang sering kita buat?
Minum Kopi Dengan Takaran yang Sama Setiap Hari
Seperti halnya makan, kita nggak selalu harus makan satu porsi penuh kan? Kadang kita harus mengurangi porsi makan kita, karena masalah kesehatan, atau malah harus menambah porsi makan kita jadi dua piring karena lapar. Minum kopi juga begitu.
Menurut James D. Lane, PhD, seorang professor dari medical psychology di Duke University Medical Center in Durham, North Carolina, fluktuasi hormonal bisa menurunkan metabolisme kafein. Itulah sebabnya, wanita hamil disarankan mengurangi porsi kopi setiap hari.
Pada saat menstruasi juga metabolisme kafein melambat karena kadar hormon estrogen sedang tinggi. Kalau tetap minum kopi dalam dosis “normal”, perempuan dalam masa ini akan mengalami perubahan mood yang buruk dan juga susah tidur.
Sebagai Pengganti Rokok
Berhenti dari kebiasaan merokok itu sangat baik, tapi kopi bukanlah penggantinya. Zat kimia yang dihasilnya oleh tembakau itu memacu kerja hati lebih keras, sehingga metabolisme kafein pun jadi lebih cepat.
Karenanya perokok lebih mampu minum kopi lebih banyak, sekitar 3-4 kali lipat dibanding mereka yang bukan perokok. Jadi, saat kamu berhenti merokok, sesuaikan porsi ngopi kamu dengan mereka yang bukan perokok.
Minum Kopi Terlalu Siang
Ada orang yang memang dilahirkan dengan metabolisme yang lebih cepat, sementara yang lainnya perlu waktu 2-3 kali lebih lama. Jadi, kalau kamu termasuk orang yang sangat sensitif terhadap kafein, minum secangkir kopi di pagi hari pun akan membuat kamu susah tidur di malam hari. Solusinya? Jangan minum kopi 12 jam sebelum jam tidur.
Melarikan Diri Dengan Kopi
Emang bener, minum kopi bisa mengurangi depresi. Namun, kadang ketika kita stress, kita cenderung lebih banyak minum kopi. Itu salah besar. Dosis ngopi yang pas buat mengatasi depresi itu 2-3 cangkir aja. Sayangi ginjalmu. Minumlah kopi dengan porsi sewajarnya, lalu tenangkan diri dengan cara lain. Mungkin dengan meditasi, atau cobalah untuk tidur.
Espresso Hanya Untuk Penggila Kopi
Intinya, jumlah kopi dalam secangkir kecil espresso itu sebenarnya nggak lebih banyak dari jumlah kopi dalam segelas besar kopi yang kamu minum. Jadi jangan ragu untuk minum espresso saat kamu nggak punya banyak waktu untuk ngopi. (Kopi Keliling/ Kompasiana)