Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalau Jakarta Punya Wisata Kota Tua, Jepang Juga Punya Kota Sejarah Tempo Doeloe di Kawasan Ome

Inilah wajah Jepang tempo doeloe di kawasan Ome, tak jauh dari Tokyo. Jalanan dan nuansa rumah-rumah masih seperti di film 'Oshin.'

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Kalau Jakarta Punya Wisata Kota Tua, Jepang Juga Punya Kota Sejarah Tempo Doeloe di Kawasan Ome
TRIBUNNEWS.COM/ RICHARD SUSILO
Wajah Jepang tempo doeloe masih tersisa di Kota Ome, dekat Tokyo. Nuansa jalanan dan rumah-rumah di kawasan ini masih seperti dalam gambaran film Oshin. 
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Kalau Jakarta memiliki 'Wisata Kota Tua' maka Jepang juga juga mempunya kawasan wisata kota seperti itu, yakni di Kota Ome, di dekat Tokyo. Deretan rumah dan nuansa jalanan di kawasan itu masih banyak menyisakan wajah Jepang 'tempo doeloe'.

Saat ini keinginan menikmati atau melihat Jepang pada zaman dulu, tampak muncul lagi di berbagai tempat. Bahkan ada jalanan dibuat seperti jalanan zaman dulu ketika masa Showa (antara 25 Desember 1926–7 Januari 1989).

Jalanan yang kanan kirinya adalah berbagai toko dan kantor serta restoran dan cafe, dibuat bernuansa kuno, berada di kota Ome, Tokyo. Naik kereta api biasa sekitar 90 menit dari tengah kota Tokyo sampai ke stasiun Ome.

Di sana yang menjadi pusat perhatian atraksi adalah Museum Komoditas Showa Retro (Showa Retro Shohin Hakubutsukan),  Museum ini didirikan 23 Oktober 1999

Di dalam museum ini segala macam barang zaman Showa diperlihatkan. Bahkan penerbit Yomiuri tampaknya menyumbangkan mesin pencetak koran di mana kita bisa mencetak satu lembar halaman muka Yomiuri per tanggal kelahiran kita. Misalnya kita lagir 15 Maret 1919, tinggal masukkan koin 400 yen per lembar, kita bisa mencetak koran terbitan tanggal tersebut di Museum itu. Bisa tahu, apa yang terjadi saat kita lahir saat itu.

Mesin tersebut dapat mencetak koran halaman muka Yomiuri yang terbit dari tanggal 1 Agustus 1912 sampai dengan 31 Desember 2013.

Tribunnews.com yang berkunjung ke sana siang ini (2/1/2015) melihat berbagai model, hiasan dan toko-toko dipolakan seperti jaman kuno. Misalnya boks telpon dengan model jaman kuno. Telpon umum tetap berfungsi seperti biasa, hanya saja bagian luar boks berbentuk, tampak kelihatan seperti di jaman kuno Jepang lampau.

Toko-toko juga mendesain diri mereka seperti toko kuno. Barang yang dijual juga seperti barang kuno (barang baru dengan desain kuno). Mengembalikan memori kita lagi terutama yang kini berusia 50 tahun ke atas, bisa menjadi nostalgia menarik, bisa menceritakan  bagaimana waktu itu kepda anak bahkan cucu kita.

Seperti yang Tribunnews.com temui seorang nenek masih sehat, nenek Takemura yang mengaku sudah 80 tahun, tampak menceritakan kenangannya  kepada cucunya mengenai masa lalu Jepang sambil menunjukkan benda-benda masa lalu Jepang yang dipamerkan di sana.

"Itu karya si ini dan si itu, dulu sangat populer sekali mereka, bahkan antri untuk bisa memperoleh komik yang diluncurkan si pengarang tersebut," papar Takemura sambil menunjukkan buku komik karya beberapa pengarang terkenal Jepang kepada cucunya wanita.

Berita Rekomendasi

Di Jalanan "kuno" ini pula ada museum Bakabon, cerita komik karya Akatsuka Fujio yang sangat terkenal di masa lalu dan sampai kini pun masih diingat banyak warga Jepang. Cerita seorang ayah Jepang yang pinter-pinter bodoh, lugu, ngeselin, tetapi ada benarnya juga kalau ditelusuri sebenarnya. Akatsuka meninggal tanggal 2 Agustus 2008 karena penyakit pneumonia  di rumah sakit  Bunkyoku Tokyo.

Pengaruh karya Akatsuka dengan Bakabon nya tersebut juga berpengaruh ke toko makanan di sebelahnya. Ada menu gyoza (seperti pangsit) bertema Bakabon, serta menu lain dengan desain, penjelasan dan gambar-gambar yang dibuat Akatsuka sendiri semasa dia masih hidup. Bahkan Akatsuka dengan keahlian membuat komiknya menjelaskan bagaimana cara gyoza dibuat.

Bagi yang ingin bernostalgia atau anak muda yang mau belajar mengetahui melihat sendiri bagaimana situasi dan keadaan jaman kuno Jepang khususnya maswa Showa tersebut, tempat ini menjadi rekomendasi yang paling baik dan menarik kita telusuri perlahan-lahan di kanan kiri jalan. Rasanya kita sedang berputar kembali ke masa lalu. (edited by: abstribun@gmail.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas