Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Sederet Kuliner Khas Dayak Kalimantan, Inilah yang Paling Lezat

Dari sekian deret kuliner khas Dayak Kalimantan, mau tahu mana yang paling lezat?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Dari Sederet Kuliner Khas Dayak Kalimantan, Inilah yang  Paling Lezat
Kompas/Sarie Febriane
Kuliner khas Dayak Kalimantan 

TRIBUNNEWS.COM - Kuliner atau menu masakan Kalimantan menyimpan kekayaan rasa yang eksotis. Sumber bahan pangan baik dari sungai, laut, maupun hutan tecermin dalam ragam kekayaan kulinernya yang senyap dari perbincangan.

Masakan Kalimantan memang terbilang masih berada di pinggiran diskursus kuliner Nusantara. Padahal, cita rasa yang dijanjikan dari aneka sajian dari berbagai daerah di pulau ini sungguh menggugah. Bagi kaum urban yang tinggal di Jakarta, kesempatan menikmati masakan dari Kalimantan tentulah jangan sampai terlewatkan.

Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) bekerja sama dengan William Wongso Kuliner beberapa waktu lalu menggelar jamuan Temu Rasa Indonesia bertema ”Menguak Cita Rasa Dayak” di Almond Zucchini di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan. Chef Meliana Christanty dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, khusus didatangkan untuk perjamuan ini.

”Masakan yang disajikan sebenarnya tidak khusus dari suku Dayak saja, tetapi juga masakan dari seluruh provinsi di Kalimantan,” ujar Chef Meliana.

Meliana yang dibantu tim masak dari William Wongso Kuliner memasak 13 menu dan 2 hidangan penutup yang disajikan secara buffet bagi para peserta jamuan. ”Saya tidak hanya menyajikan masakan yang memang populer di Kalimantan, tetapi juga masakan-masakan rumahan yang tidak ditemui di rumah makan atau restoran pada umumnya di Kalimantan,” kata Chef Meliana lagi.

Menu yang tersaji dalam jamuan ini sungguh membangkitkan rasa penasaran. Mulai dari Juhu Singkah Enyuh, Dadah Belasan, Goreng Dami, Keripik Kelakai, Sambal Terung Asam Kalimantan, Sate Melayu Pontianak, Ayam Cincane, Iwak Karing Batanak, Telur Dadar Pare, Tumis Udang Galah Jahe, Lama Gamai, dan Tumis Pakis Belacan. Kemudian, dua hidangan penutup yakni Sarang Burung Walet dan Bubur Gunting Pontianak.

Berita Rekomendasi

Juhu Singkah Enyuh yaitu iga sapi yang dimasak dengan umbut kelapa atau singkah enyuh. Umbut kelapa ini berupa pucuk bakal batang kelapa yang belum jadi yang letaknya tepat di atas akar pada pohon kelapa yang usianya belum 1,5 tahun. Masakan ini merupakan hidangan tradisional suku Dayak Kahayan, Kalimantan Tengah.

Menurut Chef Meliana, jika sulit menemukan umbut kelapa, alternatif pengganti yaitu rebung atau bambu muda. Umbut kelapa yang dimasak dalam jamuan tersebut dibawa sendiri oleh Chef Meliana dari Kalimantan.

Juhu Singkah Enyuh yang berkuah santan ini terasa gurih dan berempah. Bumbunya sebenarnya sederhana saja seperti pada umumnya bumbu yang digunakan masakan Indonesia, seperti lengkuas, jahe, bawang merah dan putih, kemiri, serai, cabai, kunyit, terasi, dan daun jeruk purut. Keunikan terasa pada irisan-irisan umbut kelapa yang empuk dan gurih sedikit manis. Sebagian peserta jamuan tampak memilih kembali menu ini saat ”ronde kedua” makan alias nambah.

Banyaknya pilihan menu membuat sebagian besar peserta jamuan tampak mengisi piring makan mereka dengan sedikit nasi yang dikelilingi dengan seluruh pilihan lauk-pauk.
Kulit cempedak

Menu lain yang mengundang penasaran adalah Dami Goreng. Dami adalah bahan makanan hasil olahan fermentasi kulit buah cempedak. Chef Meliana membawa bahan dami dari Kalimantan. Ketika digoreng, perwujudannya kurang lebih mirip abon kasar dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Cita rasanya gurih asin tetapi tidak berlebihan.

”Ini bisa menjadi semacam abon vegetarian,” ujar William Wongso. Chef Meliana juga tak melupakan menu keripik Kelakai. Kelakai adalah sejenis tanaman paku-pakuan mirip pakis yang tumbuh subur di daerah rawa atau lahan gambut di sekitar sungai-sungai di Kalimantan. Keripik ini merupakan penganan ringan khas dari daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah.

Daun Kelakai kemudian dicelup dalam adonan tepung beras dan telur serta aneka bumbu kemudian digoreng kering. Sepintas bisa mengingatkan kita pada rempeyek atau tempura. Namun, tentunya terasa lebih garing dari tempura sayuran.

Halaman
12
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas