Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lukisan-lukisan Legendaris Raden Saleh Dipamerkan di Galeri Nasional 6 Februari - 8 Maret

Tiga lukisan karya Raden Saleh yang paling legendaris akan dipamerkan di Galeri Nasional 6 Februari - 8 Maret 2015.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Lukisan-lukisan Legendaris Raden Saleh Dipamerkan di Galeri Nasional 6 Februari - 8 Maret
Kompas/ Yuniadhi Agung
Kurator Jim Supangkat, di Jakarta, Selasa (3/2/2015), menjelaskan lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” (1857) karya Raden Saleh (1811-1880) yang telah rampung direstorasi dan akan dipamerkan dengan tema ”Aku Diponegoro” di Galeri Nasional, Jakarta. Selain sejumlah lukisan Raden Saleh, pameran juga menampilkan karya-karya perupa Indonesia yang menafsirkan sosok pahlawan nasional tersebut. Pameran akan dibuka untuk publik pada 6 Februari sampai 8 Maret 2015. 

TRIBUNNEWS.COM -Tiga lukisan karya Raden Saleh (1811-1880), yaitu ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” (1857), ”Harimau Minum” (1863), dan ”Patroli Tentara Belanda di Gunung Merapi dan Merbabu” (1871) direstorasi ahli dari Jerman pada tahun 2013. Ketiga karya tersebut akan dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta, 6 Februari sampai 8 Maret 2015.

”Karya Raden Saleh bukan lagi sekadar (menampilkan) estetika seni rupa, melainkan menjadi lapisan-lapisan kritik sejarah di Indonesia dan sejarah global. Melalui pameran itu nanti, sejarah dibaca ulang,” kata Jim Supangkat, pada konferensi pers, di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (3/2/2015). Jim menjadi salah satu kurator pameran bertajuk ”Äku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh hingga Kini”.

Pameran juga melibatkan dua kurator lain, yaitu Werner Kraus dan Peter Carey. Pameran diprakarsai Goethe-Institut Indonesia, di antaranya bekerja sama dengan Erasmus Huis, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.

Lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” dan ”Harimau Minum” adalah koleksi Istana Negara, sedangkan ”Patroli Tentara Belanda di Gunung Merapi dan Merbabu” koleksi pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Restorasi diprakarsai Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

”Kami menyediakan dana Rp 400 juta, semula ditujukan untuk restorasi sebanyak enam lukisan karya Raden Saleh. Namun, dari rumitnya birokrasi akhirnya hanya tiga karya yang direstorasi,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo Catrini Ari.

Menurut kurator Werner Kraus, lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” dinilai sangat eksotis dan menjadi inspirasi seni rupa sekaligus sejarah.

Kurator Peter Carey menjelaskan, bagian judul pameran, yaitu ”Aku Diponegoro”, tidak diambil dari fakta sejarah ungkapan Diponegoro. Kata-kata tersebut semata mencuplik judul drama ”Aku Diponegoro” yang akan digelar dalam rangkaian pameran di GoetheHaus Jakarta pada 27 Februari 2015.

Berita Rekomendasi

Tiga bagian

Pameran dibagi tiga bagian. Bagian pertama, ”Diponegoro di Mulut Sejarah Seni Indonesia”. Adapun bagian kedua, ”Diponegoro, Raden Saleh dan Sejarah di Mata seniman Indonesia”, yang menampilkan karya para seniman yang menafsirkan tokoh Diponegoro antara lain Srihadi Soedarsono, Heri Dono, Nasirun, dan Entang Wiharso. Bagian ketiga, ”Sisi Lain Diponegoro”.

Ada pula ruang khusus ”Penampakan Leluhur”. Di sini, ditampilkan jubah putih perang sabil Diponegoro yang asli dan artefak pribadi lain Diponegoro, seperti tombak pusaka dan pelana kuda. (NAW)

Tags:
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas