Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sensasi Nikmat Nasi Gulung Plus Ikan Bakar Dengan Sambal Belacan

Salah satu makanan khas yang bisa Anda nikmati jika berkunjung ke Desa Daun, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur adalah Nasi Ghulung. Mau tahu rasanya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Sensasi Nikmat Nasi Gulung Plus Ikan Bakar Dengan Sambal Belacan
Kompas.com/ Ira Rachmawati
Nasi gulung, ikan bakar dan sambal belacan 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu makanan khas yang bisa Anda nikmati jika berkunjung ke Desa Daun, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur adalah Nasi Ghulung.

Tetapi syaratnya adalah Anda harus duduk dengan tiga atau empat orang untuk menikmati satu porsi nasi ghulung.

Cara membuatnya sederhana, nasi yang baru saja ditanak dalam keadaan panas langsung dibungkus dengan daun pisang yang lebar dan ditali sehingga bisa dijinjing seperti tas.

Biasanya Nasi Ghulung ini dijadikan bekal para nelayan untuk berangkat melaut. Nasi Ghulung ini akan bertahan selama 24 jam. Apalagi setelah dibungkus daun, nasi tersebut kembali dikukus.

"Tapi di Desa Daun, Nasi Ghulung bukan hanya untuk bekal tapi juga disajikan saat ada hajatan atau menjamu tamu yang datang ke rumah.Atau terkadang juga dimakan beramai-ramai di pinggir pantai," jelas Risa, warga Desa Daun kepada KompasTravel.

Untuk lauknya, masyarakat Desa Daun memilih ikan laut yang segar lalu dibakar tanpa perlu diberikan bumbu. Sentuhan spesialnya adalah sambal. Ada dua jenis sambal yang disiapkan untuk menikmati Nasi Ghulung dan ikan bakar yaitu sambal belacan dan "bujeh cabeh" atau dalam Bahasa Indonesia diartikan garam cabai.

"Kalau sambal belacan adalah terasi yang dicampur dengan cabai dan potongan belimbing wuluh atau belimbing sayur. Sedangkan buijeh cabeh hanya garam cabai dan jeruk. Rasa sambalnya segar dan pedas sangat," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Ia mengaku dengan dua jenis sambal itu, dijamin makan Nasi Ghulung akan semakin nikmat. "Tak usahlah berpikir tentang diet," katanya sambil tertawa.

Uniknya untuk menikmati Nasi Ghulung, biasanya kaum pria yang lebih dulu mengawali menyantap sajian tersebut lalu dilanjutkan oleh perempuan. "Bapak-bapaknya dulu yang makan. Kita yang perempuan tunggu sampai bapaknya selesai makan lalu kita yang menghabiskan sisanya. Ini sudah adat. Tapi kalau ada tamu perempuan dari luar Desa Daun biasanya kami sediakan khusus," tambahnya.

Nah jika Anda berkunjung ke Desa Daun maka Anda harus melonggarkan sabuk celana dan siap duduk bersila menghabiskan Nasi Ghulung dengan ikan bakar sehat dan dua jenis sambal yang membuat liur selalu keluar. Selamat makan.

Ira Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas