Wisatawan Indonesia yang Hasrat ke Nepal Baru Sebatas yang Hasrat Taklukkan Everest
Wisatawan Indonesia yang berhasrat pelesiran ke Nepal baru sebatas mereka yang hobi panjat gunung. Incarannya, ya puncak Everest.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Minat kunjungan wisatawan Indonesia ke Nepal terbilang masih sepi. Tak seperti destinasi wisata lainnya di Asia terutama kawasan Asia Timur serta Eropa. Bahkan, di kalangan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) tercatat masih sedikit agen perjalanan yang menawarkan paket wisata ke Nepal.
“Di Indonesia tidak terlalu banyak ya, paling sekitar 10 travel agent karena mereka kebanyakan minat ke Eropa dan Asia lainnya,” jelas Wakil Ketua ASITA Jakarta Rudiana saat dihubungi, Senin (27/4/2015).
Menurut Rudiana, jumlah wisatawan Indonesia yang menjadikan Nepal sebagai destinasi wisata masih sedikit. Nepal dipandang belum menjadi destinasi populer seperti negara-negara Asia lainnya, yakni Jepang dan Korea Selatan. Kecuali wisatawan yang memang minat wisatanya adalah mendaki Gunung Everest.
“Nepal bukan jadi (destinasi) tujuan utama wisatawan Indonesia, kecuali mereka sudah keliling dunia atau ingin ke Everest, karena Nepal itu special interest tour (wisata minat khusus) ya, jadi peminatnya yang memang mau mendaki Everest,” tambah Rudiana.
Rudiana mengaku industri agen perjalanan merasakan dampak paska gempa yang terjadi di Nepal dan India bagian utara, Sabtu (24/4/2015). Namun jika dibanding dengan kerugian akibat tsunami Jepang pada 2011, gempa Nepal tidak menimbulkan kerugian besar bagi agen perjalanan di Indonesia.
“Kalau yang tsunami Jepang waktu itu ya memang terjadi kerugian yang besar karena banyak orang yang ke sana. Karena Jepang menjadi destinasi yang diincar banyak turis Indonesia. Kalau Nepal ini ada (peminatnya), tapi tidak banyak, kerugian juga tidak banyak,” pungkas Rudiana. (Mentari Chairunissa)