Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menikmati Sedapnya 'Pecak Welut' Berlatar Pemandangan Sawah

Adalah Bu Niti, yang mampu menyulap binatang yang terkenal licin itu menjadi masakan yang cukup sedap dan nikmat.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Menikmati Sedapnya 'Pecak Welut' Berlatar Pemandangan Sawah
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Pecak welut 

TRIBUNNEWS.COM -- Bosan menikmati makanan kota dan ingin berburu kuliner kampung nan lezat dan bergizi tinggi? Salah satu jawabannya adalah 'pecak welut'.

Ya, makanan ini berbahan dasar belut atau bahasa jawanya welut. Maklum, warung yang menyediakan pecak welut berada di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tegalmlati, Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.

Adalah Bu Niti, yang mampu menyulap binatang yang terkenal licin itu menjadi masakan yang cukup sedap dan nikmat.

Bu Niti telah puluhan tahun membuka warung pecak welut di desa itu. Lokasinya di pedesaan dan bersampingan dengan persawahan, namun namanya telah identik dengan 'pecak welut' Desa Tegalmlati.

Tak heran bila warga kota baik di Pemalang, Tegal dan Pekalongan sering singgah di warung yang terbuat dari bangunan setengah permanen itu hanya untuk menikmati pecak welut masakannya.

"Pak bupati (Bupati Pemalang) sering makan di sini. Banyak juga sih pejabat yang ke sini, cuma saya tidak tahu namanya," ujar Bu Niti kepada Tribunnews.com.

Selain itu, setiap libur panjang dan saat-saat Lebaran, warung ini selalu dipenuhi pelanggan. Tak heran bila dagangan Bu Niti sudah ludes menjelang sore hari.

Berita Rekomendasi

Apa resep makanan buatannya itu? Tidak ada rahasia. Ada tiga jenis bumbu masakan belut yang dijualnya, pecak welut, sambel tomat dan sambel terasi. Ketiganya cukup disukai oleh pelanggan namun bumbu pecak diakuinya yang paling laris.

Kalau untuk pecak, bumbunya ya sambal biasa seperti cabai, bawang, trasi dan garam dibuat seperti sambal biasa. Lalu diberi santan.

Sedangkan sambal tomat hanya ditambah tomat saja sehingga rasanya menjadi lebih segar.

Sebelum dipecak, belut lebih dulu digoreng sampai matang. Kemudian gorengan belut dimasukkan ke dalam cobek dari tembikar yang sudah ada sambal santannya. Setelah daging belut ditekan-tekan agar bumbu meresap, maka 'pecak welut' pun siap disajikan.

"Kalau belut kecil, seukuran telunjuk rasanya lebih gurih. Tetapi kalau belut yang besar dagingnya lebih banyak," ujarnya.

Sebagai pelengkap, Bu Niti juga menyajikan menu tambahan berupa sayuran daun pepaya rebus, tauge dan mentimun muda di samping nasi tentunya untuk menu makan. Sedangkan untuk minumannya terserah pelanggan.

Harganya pun tergolong terjangkau, satu porsi masakan bu Niti ini dihargai dengan Rp 25.000.

Selain Bu Niti, di lokasi yang tidak jauh juga telah buka warung pecak welut sejenis. Mereka juga masih famili dari Bu Niti. Namun warung Bu Niti yang paling ramai dikunjungi pelanggan.

Kelebihan lokasinya adalah karena warung berada di dekat lahan pertanian, pelanggan bisa memilih tempat duduk dengan view petani sedang menggarap sawahnya.

Bila saat siang hari yang panas, lebih mantap lagi dengan meminum es teh manis. Selamat mencoba. (Hendra Gunawan)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas