Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Makan Alas Cobek di Lampung, Spesialis Menu Bebek dan Puyuh, Gurih Sampai Tulang-tulangnya

Anda penggemar bebek dan puyuh goreng? Pastikan mampir di Rumah Makan Alas Cobek, Jl Woltermonginsidi 66, Lampung!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Rumah Makan Alas Cobek di Lampung, Spesialis Menu Bebek dan Puyuh, Gurih Sampai Tulang-tulangnya
Tribun Lampung/ Heru Prasetyo
Menu puyuh goreng di Rumah Makan Alas Cobek, Jl Wolter Monginsidi 66 Tanjung Karang, Bandar Lampung 

Di rumah makan ini, anda akan disajikan olahan puyuh goreng yang berbeda dari olahan daging unggas sejenis.

Keunggulan pengolahan yang mengandalkan rempah tradisional menjadi satu keunggulan Alas Cobek.

Ada dua pilihan yang ditawarkan untuk menu puyuh goreng, yaitu single atau double.

Seperti sebutannya, single adalah sajian dengan satu burung puyuh goreng, sedangkan double berisi dua ekor puyuh di meja santap anda.

Tribun menyarankan agar anda memilih sajian double. Pertama, anda tidak akan merasa cukup memakan satu ekor puyuh karena rasanya yang nagih. Kedua, selisih harga single dan double tidak terlalu jauh.
So, pilih puyuh goreng double.

Saat sampai ke meja saji, dijamin nafsu makan anda akan naik melihat puyuh yang disajikan di atas batu cobek.

BERITA TERKAIT

Menu bebek goreng di Rumah Makan Alas Cobek, Lampung

Gurih Sampai Tulang-tulangnya

Aroma bumbu ungkep begitu menyeruak di indera penciuman. Tampilannya pun amat manis, warna kuning keemasan. Warna yang menandakan sajian ini diolah dengan kepiawaian sehingga daging masak dengan sempurna tanpa gosong.

Untuk rasa, daging puyuh goreng ini begitu renyah saat digigit. Bahkan bagi beberapa orang, puyuh goreng ini dapat disikat tanpa menyisakan tulang sedikit pun.

Yah, saking gurihnya, tulang puyuh pun bisa anda santap. Lengkap pula rasanya dengan cocolan sambal yang disajikan. Sensasi gurih, pedas dan renyah menyatu di mulut.

"Sebelum digoreng, daging puyuh goreng sebelumnya telah kami ungkep dengan rempah tradisional sampai kurang lebih dua jam. Hingga kemudian digoreng untuk disajikan kepada pelanggan. Jadi citarasanya amat tradisional dan terjaga" ungkap Ari Tri Wibowo Supervisor Alas Cobek.

"Kalau puyuh, memang kita datangkan dari Jawa Timur. Saat ini kami masih andalkan pasokan dari sana, karena untuk di Lampung kami belum bisa temukan puyuh yang memiliki ukuran standar untuk disajikan," lanjut dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas