Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uniknya Ranah Minang, Tower Pembangkit Listrik Jadi Menara Masjid

Dibelah oleh Bukit Barisan, Ranah Minang memiliki alam indah dan kaya akan sumber daya alam

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Uniknya Ranah Minang, Tower Pembangkit Listrik Jadi Menara Masjid
Sriwijaya Post/Theresia Juita
Kelok Sembilan, jalanan meliuk melintasi Bukit Barisan di Sumatera Barat yang memanjang dari utara - selatan Pulau Sumatera. 

Uniknya, tower pembangkit listrik pun disulap menjadi menara masjid yang tingginya mencapai 80 meter.

Makanan Orang Rantai

Perusahaan Tambang Batubara yang dibangun oleh Belanda di Sawahlunto selain mempekerjakan masyarakat di sekitar Kota Sawahlunto, juga memberlakukan kerja paksa (rodi) terhadap para tahanan politik dari tanah Jawa.

Tahan-tahanan politik ini tinggal di penjara bawah tanah dan dipaksa untuk bekerja sebagai penambang batubara.

Mereka diikat dengan rantai agar tidak lari, oleh sebab itu tahanan-tahanan politik ini dikenal sebagai Orang
Rantai.

Demi memenuhi kebutuhan makan para pekerja tambang dan Orang Rantai, Belanda membangun komplek dapur umum sebagai tempat untuk mengolah makanan bagi ribuan pekerja tambang.

Berita Rekomendasi

Sebelum tahun 1912, makanan untuk pekerja tambang dipasok oleh Bangsa Tionghoa yang dikontrak oleh perusahaan tambang.

Namun, jumlah makanan dan variasi menu yang kurang serta mutu yang buruk menyebabkan Belanda menghentikan kontraknya.

Lalu, pada tahun 1912 hingga 1918, perusahaan tambang pun mengangkat pengawas dapur dari Belanda plus tiga penjaga untuk mengawasi distribusi makanan untuk pekerja tambang.

Namun, karena terjadi korupsi akhirnya cara distribusi makanan ini pun dihentikan.

Dan, pada tahun 1918, perusahaan tambang memutuskan untuk membangun Kompleks Dapur Umum untuk memasak dan memenuhi kebutuhan gizi pekerja tambang.

Kompleks Dapur Umum ini memiliki tiga tungku raksasa untuk menghasilkan uap panas dalam memasak nasi, lauk pauk dan air minum.

Kepada Sriwijaya Post, Nola Lestari (32), penjaga Kompleks Dapur Umum yang sejak tahun 2005 menjadi Museum Gudang Ransum itu bercerita.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas