Batu Akik Asal Malaysia, Brunei dan Lokal Laris di Pasar Indrapura Surabaya, Motif Monyet dan Singa
Pasar batu akik di kawasan Indrapura, Surabaya, ramai pengunjung. Asal batu akik mulai dari barang lokal, dari Malaysia dan Brunei juga ada!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pasar batu akik di kawasan Indrapura Surabaya masih jadi lokasi perburuan pecinta batu mulia di Kota Pahlawan ini. Mau tahu istimewanya batu akik Indrapura?
Demam batu akik rupanya masih melanda berbagai daerah hingga sekarang. Sebagian orang tertarik karena goresan gambar yang timbul dari dalam batu.
Sebagian lagi sengaja mengincar karena nilai magis di batuan tersebut.
Yang jelas meskipun tujuan berbeda kala memburu batu akik, mereka kerap mencari batuan ini sebagai koleksi maupun sebagai buah tangan yang berharga.
Di kota Surabaya, misalnya, ada beberapa tempat di mana pencinta batu akik ini, baik penjual, pembeli, pemerhati berkumpul.
Salah satunya adalah di pusat batu permata Indrapura. Di tempat ini ada sekitar 60-an penjual batu akik.
Pasar batu akik di kawasan Indrapura, Surabaya. (Surya/ Wiwit Purwanto)
Beragam batuan permata mulai batu yang masih berupa bongkahan, setengah jadi hingga yang sudah kinclong ada di sini.
Di toko H Iksan misalnya, ia yang sudah 24 tahun berjualan batu akik di tempat ini menyediakan bongkahan batu permata yang belum tergarap hingga setengah jadi.
“Yang sudah jadi juga ada, tapi kalau mau memilih sendiri batu yang mentah juga ada,” katanya.
Warna-warni dan macam macam batuan permata tersedia di sini. Begitu pula harga yang ditawarkan juga beragam.
Untuk sebuah batu jenis Bacan mentah seukuran jempol orang dewasa misalnya dihargai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
“Ini yang masih berupa batu, kalau sudah jadi seperti ini harganya Rp 10 jutaan,” jelasnya.