Batu Akik Asal Malaysia, Brunei dan Lokal Laris di Pasar Indrapura Surabaya, Motif Monyet dan Singa
Pasar batu akik di kawasan Indrapura, Surabaya, ramai pengunjung. Asal batu akik mulai dari barang lokal, dari Malaysia dan Brunei juga ada!
Editor: Agung Budi Santoso
Setiap hari di lokasi ini ratusan pengunjung baik atang dari Surabaya maupun luar kota memadati lorong diantara lapak lapak yang menjajakan batu akik.
Pasar batu akik di kawasan Indrapura, Surabaya (Surya/ Wiwit Purwanto)
H Iksan sendiri pelanggannya juga datang dari berbagai kota, seperti Madura, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan kota kota lainnya.
Sebagian besar pelanggan H Iksan membeli masih berupa batu mentahan.
Dari Akik Lokal Hingga Malaysia dan Brunei
Sebagian besar penjual batu akik di sini mendapatkan batuan itu dari tengkulak yang datang dari Pacitan, Cirebon, Kalimantan hingga luar negeri seperti dari Malaysia dan Brunei.
Bahkan kata H Iksan ada yang datang dari Pulau Halmahera. “Seperti ini adalah batu bacan Halmahera,” tukasnya.
Wasono misalnya, sengaja memilih sendiri batu mentah, batu jenis Bacan warna biru itu kemudian diproses menjadi cincin.
“Saya beli yang masih berupa batu dan saya buat cincin, “ katanya.
Untuk proses ini tidak bisa sehari selesai namun bisa sampai satu minggu tergantung dari banyaknya pesanan.
“Cincin saya belum selesai tinggal memoles sedikit lagi,” katanya.
Wasono sendiri suka dengan batu akik ini karena warna dan bentuknya. “Tidak ada hal lain, saya suka karena warnanya bagus bagus dan bentuknya unik,” tambahnya.
Di pusat batu akik Indrapura ini harga bervariasi, tergantung dari bentuk maupun gambar yang muncul dari bebatuan itu.
Mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.