Indahnya Sunset dari Jembatan Soekarno, Manado, dengan Pemandangan Gunung Soputan dan Klabat
Senja Anda akan semakin sempurna dengan pemandangan deretan kapal di Pelabuhan Manado, serta megahnya gunung Soputan dan Klabat.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Siapa yang tak ingin menikmati indahnya sunset sembari merasakan embusan angin laut dari atas ketinggian? Dijamin, hal ini akan membuat waktu sore Anda kian berkesan.
Semua itu bisa dinikmati di Jembatan Soerkarno, yang menjadi ikon baru Kota Manado, Sulawesi Utara.
Senja Anda akan semakin sempurna dengan pemandangan deretan kapal di Pelabuhan Manado, serta megahnya gunung Soputan dan Klabat.
Warga menikmati sunset di Jembatan Soekarno Manado. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Baru diresmikan
Jembatan gantung ini baru saja diresmikan pada Kamis (28/5/2015) oleh Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Setelah 12 tahun masa pembangunan, masyarakat akhirnya bisa menikmati jembatan sepanjang 625 meter, lebar tujuh meter dan tinggi 18 meter ini.
Ini jembatan gantung pertama yang dibangun di Kota Manado. Posisinya terletak tepat di pinggir laut, di atas pelabuhan Manado.
Jika berkunjung ke Manado, jembatan ini merupakan lokasi tepat untuk menikmati indahnya Kota Manado. Matahari terbenam, tepat di samping pulau Manado Tua dan Bunaken.
Deretan kapal besar maupun kecil tampak tersusun rapi di pelabuhan. Aktivitas pelabuhan dapat terlihat jelas dari jembatan ini.
Selain pemandangan laut, dari jembatan ini juga pengunjung bisa menikmati indahnya gunung Soputan, yang dikelilingi pegunungan hijau di sampingnya.
Tak hanya itu, Gunung Klabat pun terlihat dari kejauhan.
Warga berfoto bersama dengan latar belakang Gunung Soputan. (Tribun Manado/Finneke)
Destinasi wisata baru
Jembatan ini selain dibangun untuk memperlancar transportasi, juga sebagai tempat wisata baru bagi masyarakat.
Dibangun trotoar di kiri dan kanan jembatan, dengan pembatas besi yang memisahkan lintasan pejalan kaki dengan kendaraan bermotor.
Terdapat juga parkiran di sejumlah titik, khusus untuk mereka yang membawa sepeda motor.
Saat menikmati suasana, dan tiba-tiba haus atau ingin mengunyah, tak perlu khawatir.
Penjual berbagai jenis jajanan berjejer di pinggir jalan dan siap melayani pembeli.
Pusat keramaian
Jembatan ini memang menjadi pusat keramaian baru di Kota Manado, terutama pada waktu senja.
Akses ke jembatan ini sangat mudah. Dari Bandara Sam Ratulangi Manado, butuh waktu berkendara sekitar 30 menit.
Durasi waktu tersebut karena melewati kawasan padat kendaraan di Kota Manado.
Dari berbagai arah, tujuan angkutan kota (angkot) Pasar 45 menjadi tujuan terakhir.
Dari bandara, naik angkot jurusan Lapangan - Paal Dua. Turun ke terminal Paal Dua, lalu naik angkot jurusan Pasar 45. Dari pasar ini, jembatan sudah mudah untuk ditemui.