Beduk Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin Jadi Primadona, Terdapat Kaligrafi 99 Nama Allah
Di Masjid Raya Sabilal Muhtadin ada bedug unik yang kerap dijadikan objek foto. Beduk ini memiliki kaligrafi 99 nama Allah.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Di Masjid Raya Sabilal Muhtadin ada bedug unik yang kerap dijadikan objek foto para jemaah yang berkunjung ke tempat ibadah ini.
Bedug ini merupakan pemberian dari seorang pengusaha ternama di era mantan Presiden RI Soeharto, yaitu Prayogo Pangestu. Bedug ini tiba di Banjarmasin sekitar tahun 1990-an.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan salah satu masjid ternama di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dulu, kedua ujung bedug ini berbahan kulit binatang. Karena tak pernah dipakai hingga akhirnya rusak dan sobek. Kemudian oleh pengurus masjid, kulitnya diganti dengan pelat besi.
"Sering dijadikan objek atau latar berfoto-foto para jemaah. Buat kenang-kenangan dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin, kata mereka. Mereka menjadikannya latar berfoto mungkin karena keunikan desain bedug itu," ujar pengurus Masjid Raya Sabilal Muhtadin, H Bayani.
Bedug ini berukuran besar dan bobotnya sangat berat. Untuk menyangganya digunakan kerangka tiang dari kayu jati.
Agar tampak indah, tiang-tiang itu diukir. Kemudian, di sekeliling badan bedug ini diberi ukiran berupa kaligrafi 99 nama Allah atau Asmaul Husna.
Beduk Masjid Raya Sabilal Muhtadindi, di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Memiliki kaligrafi 99 nama Allah. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Tulisan kaligrafinya tampak mencolok karena diberi tinta hitam, sementara cat bedugnya putih.
Menurutnya, sejak awal kedatangan bedug ini tak pernah beralih tempat. Lokasinya diletakkan di salah satu pelataran masjid. Lebih tepatnya, begitu memasuki pintu utama masjid ini, belok ke kanan lalu ke kiri.
Sejak awal keberadaannya di masjid ini, bedug tersebut tak pernah dipakai. "Entah mengapa tidak pernah dipakai atau dipukul sebagai penanda waktu salat telah tiba. Tapi ceritanya memang begitu, tak pernah dipakai sama sekali. Kami biasanya memakai bedug satu lagi yang lebih kecil," ujar Bayani.
Beduk Masjid Raya Sabilal Muhtadindi, di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Memiliki kaligrafi 99 nama Allah. (Banarmasin Post/Yayu Fathilal)
Karena besar dan ukiran kaligrafi Asmaul Husna di badan bedug inilah yang kerap menarik minat jemaah untuk sekadar berfoto. Di antaranya adalah Hikmah yang tertarik berfoto-foto.
"Suka melihat kaligrafinya itu lho. Bagus banget dan tampak indah. Saya ke masjid ini sesekali saja kalau ada acara keagamaan. Buat kenang-kenangan saja foto-foto di sini," ujarnya.