Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Namanya Sate Kere Yogyakarta, Tapi Bumbu dan Dagingnya Mewah

Dalam bahasa Jawa, kere berari miskin. Walaupun mempunyai nama kere, tetapi rasa dari hidangan ini jauh dari kata kere.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Namanya Sate Kere Yogyakarta, Tapi Bumbu dan Dagingnya Mewah
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Hidangan Sate Kere, di Jalan Goden km 7, Dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNWES.COM, SLEMAN - Di daerah Godean Yogyakarta, tepatnya di Jalan Goden km 7, Dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman, terdapat sebuah warung sederhana yang menjual kuliner unik dan cukup terkenal di Yogyakarta, yakni Sate Kere.

Dalam bahasa Jawa, kere berari miskin. Walaupun mempunyai nama kere, tetapi rasa dari hidangan ini jauh dari kata kere.

Disebut Sate Kere karena harganya yang sangat murah, jadi siapapun bisa menikmatinya, termasuk orang yang benar-benar kere sekalipun.

Ketika sampai di warung tersebut, kesan pertama yang ada di benak adalah warung makan sederhana dengan asap bakaran sate membumbung yang terletak di bagian muka warung.

Hanya terdapat satu pasang meja kursi bagi pembeli. Selebihnya pemilik warung menyediakan tikar di dua petak bangunan warung.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya namanya saja yang terkesan nyeleneh, sate ini pun unik jika dibanding sate pada umumnya. Sate kere menggunakan daging sapi.

Menurut penjualnya, Samijo (45), daging yang digunakan adalah daging sapi.

Sate Kere
Pengunjung saat menikmati Sate Kere, di Jalan Goden km 7, Dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

"Setiap penyembelihan sapi, ada bagian dagingnya yang banyak tercampur gajih (lemak). Daging itu yang kami buat jadi Sate Kere," ujarnya.

Meskipun daging yang digunakan memiliki banyak gajih, tetapi Sate Kere rasanya tidak ngendal di tenggorokan. Berbeda dengan kebanyakan olahan gajih yang rasananya "enek" saat dimakan.

Bila sate lain menggunakan sambal kecap ataupun sambal kacang, sate ini tidak menggunakan kedua sambal tersebut.

Sebelum dibakar, daging sapi yang telah ditusukan ke tusuk sate yang terbuat dari batang bambu, dilumuri dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, gula jawa, dan beberapa bumbu lainya.

Setelah dibumbui, sate langsung dibakar tanpa ada proses perebusan dagingnya terlebih dahulu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas