Pisang Epe Khas Makassar, Dipanggang dan Ditaburi 'Saus' Durian, Cocok untuk Cemilan Sore
Setelah dipanggang, Pisang Epe kemudian ditaburi gula aren yang sudah dihaluskan, lalu gulanya dicampur dengan durian.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah satu kuliner khas Makassar, Sulawesi Selatan, yang tak bisa Anda lewatkan adalah Pisang Epe.
Pisang Epe atau dalam bahasa kerennya disebut Banana Press ini sangat pas untuk cemilan sore Anda.
Pisang Epe khas Makassar semakin nikmat jika diberi toping keju dan saus durian. (Tribun Timur/Muthmainnah Amri)
Jenis pisang kepok ini dipanggang bak masakan seafood.
Namun sebelum dipanggang di atas bara api, pisang ini ditekan/press melalui alat khusus yang terbuat dari kayu.
Setelah dipress, barulah pisang yang setengah matang ini dipanggang selama lima menit.
Alat panggang yang biasanya dipakai pedagang Pisang Epe Makassar adalah yang minimalis, sepaket dengan gerobak yang tidak terlalu gede.
Setelah dipanggang, Pisang Epe kemudian ditaburi gula aren yang sudah dihaluskan, lalu gulanya dicampur dengan durian.
Bagi Anda yang bukan penggila durian, sebaiknya hindari menikmati Pisang Epe.
Sebab bukan Pisang Epe namanya jika tak dibubuhi air gula aren yang kental.
Pisang epe ini di-press terlebih dahulu sebelum dipanggang. (Tribun Timur//Muthmainnah Amri)
Pedagang Pisang Epe dapat Anda jumpai di Jl Lamadukelleng, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Jl Lamadukelleng sangat mudah didapati.
Jika Anda menyusuri Pantai Losari, Anda sisa berbelok ke barat dan menempuh 100 meter. Anda sudah berada di Jl Lamadukelleng yang terdapat banyak pedagang Pisang Epe.
Menurut pedagang Pisang Epe, Tia (48), Selasa (19/5/2015) lalu, ia berjualan Pisang Epe mulai pukul 14.00 hingga 00.00 wita setiap hari.
Satu porsi Pisang Epe dapat dinikmati seharga Rp 10 ribu untuk Pisang Epe original. Untuk varian rasa keju, coklat, keju coklat seharga Rp 12 ribu dan Anda sudah bisa menikmati tiga potong pisang yang enak.