Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Randang Talua Payakumbuh ala Si Kembar Vina dan Vani

Di Ranah Minang (Sumatera Barat) Rendang terdiri dari banyak ragam, baik racikan bumbu maupun bahan yang dipakai? Ada Randang Talua berbahan telur.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Randang Talua Payakumbuh ala Si Kembar Vina dan Vani
Sriwijaya Post/Theresia Juita
Proses mengaduk Randang Talua, di Payakumbuh, Sumatera Barat. Rendang atau randang ini berbahan telur. 

Dinamakan Randang Talua karena rendang ini memang menggunakan telur sebagai salah satu bahan utama, selain santan, tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu dapur.

Kepada Sriwijaya Post, Senin (11/05/2015), Vina dan Vani, dua saudara kembar yang menekuni usaha "Randang Talua Kembar" di Batu Hampar, Payakumbuh, menjelaskan, dalam sekali memasak Randang Talua, dibutuhkan 60 butir telur dengan 60 butir kelapa.

"Untuk sekali memasak Randang Talua, butuh waktu delapan jam sejak mengaduk telur hingga jadi rendang," ujar Vina, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Kota Padang.

Dijelaskannya, membuat Randang Talua membutuhkan kesabaran agar rendang yang dihasilkan kering dan gurih.

Awalnya puluhan telur dikocok bersama tepung terigu dan tepung tapioka, lalu didadar tipis-tipis.

Setelah itu dipotong kecil-kecil dan digoreng selayang sebelum dicampurkan ke dalam adonan santan, cabe, dan bumbu dapur.

randang talua
Telur dadar dipotong kecil-kecil, untuk pembuatan Randang Talua. (Sriwijaya Post/Theresia Juita)

"Mengaduk randang tak boleh berhenti, butuh tenaga dan waktu yang lama. Biasa papa yang mengaduk. Usaha "Randang Talua Kembar" ini menjadi bisnis keluarga. Dari usaha inilah papa dan mama berhasil menyekolahkan kami empat bersaudara hingga tingkat perguruan tinggi," ujar Vina dan Vani.

Berita Rekomendasi

Kedua saudara kembar ini adalah buah hati pasangan Mardison dan Ina. Randang Talua usaha keluarga kecil ini sudah dikenal hingga lintas provinsi.

Konsumennya selain dari Jakarta juga provinsi tetangga. "Dari Muaraenim, ada pelanggan yang sekali pesan 70 kg. Sementara untuk sekali setiap pasar pekan Jumat saja bisa terjual 25 kg," ujar Vina.

Sebetulnya di Payakumbuh bukan hanya Vina-Vani saja membuka usaha ini, namun ada banyak pembuat Randang Talua lainnya.

Namun, Randang Talua buatan keluarga ini memang berbeda, rasanya lebih gurih karena bumbunya meresap hingga ke setiap potongan telur.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas