Gua Alam Indah Deliserdang, Pemandian Putri Raja Dipercaya Bikin Awet Muda
Selain pemandian air sungai dan air panas, di Desa Penen, Kecamatan Sebiru-biru, Deliserdang, Sumatera Utara, kaya akan destinasi wisata gua.
Editor: Mohamad Yoenus
"Di sini mengalir sumber mata air yang cukup panas dan juga dipercaya menghilangkan pegal-pegal di badan, nyeri tulang, sakit pinggang, elergi kulit dan menghaluskan kulit”.
Menurut Sian, objek wisata ini ramai dikunjungi pada Sabtu-Minggu dan hari libur atau tanggal merah.
Tapi seramai-ramainya pengunjung tidak sampai seratus orang, bahkan pernah di hari Minggu hanya 10 orang yang datang.
Kecuali rombongan sekolah atau keluarga, bisa mencapai lebih dari 50 atau sampai 100.
Kolam air panas di kawasan Gua Alam Indah di Desa Penen, Deliserdang, Sumut. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Masuk melalui gua bisa melalui Desa Peria-ria atau masuk dari pemandian Air Panas Embun Pagi, tapi harus berjalan kaki karena akses harus melewati persawahan dan kebun orang," katanya.
Namun obyek wisata ini tidak satu paket dengan Pemandian Air Panas Embun Pagi, walaupun hanya berjarak sekitar 100 meter.
Pengunjung harus membayar retribusi masuk uang kebersihan dan perawatan gua sebesar Rp 5.000.
Menurutnya, gua tersebut merupakan gua perorangan sehingga biaya perawatan dan kebersihannya juga dari dana pribadi pemiliknya.
“Beda dengan Pemandian Air Panas Embun Pagi yang kini dikelola pemerintah, gua ini dikelola pribadi sehingga jika ingin melihat harus bayar uang masuk lagi,” ujarnya.
Gua Alam Indah di Desa Penen, Kecamatan Sebiru-biru, Deliserdang, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Seorang pengunjung, Anjar Rusli mengaku terkesan dengan gua ini karena banyak akar menjulang, dan ukiran gua yang unik alias misterius seperti menyimpan rahasia ratusan tahun.
Uniknya lagi, di dalam gua ada kolam pemandian air panas dan sumber air panasnya yang mengalir hingga ke lantai atau tanah sekitaran gua.
“Tapi akses jalannya perlu dibenahi, harusnya ada pengarahan atau tulisan untuk kata tunjuk untuk menuju gua ini sehingga pengunjung tidak perlu menggunakan guide menunjuk jalan lagi," ujarnya.
"Kemudian dibuat jalan semen atau batu menuju ke gua, sehingga pengunjung tidak menginjak tanah licih di daerah kawasan sawah orang”.
Anjar mengatakan, walaupun kebersihan dan kenyamanan dapat dirasakan di gua ini, tapi saat menuju ke sini, banyak sekali kesulitan seperti akses menuju gua dan petunjuk arah menuju gua.