Raja Ampat Surganya Divers
dampak internet membuat gugusan kepulauan di wilayah Indonesia Timur itu menjadi jujukan pelancong dari berbagai negeri.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Arief Novianto
TRIBUNNEWS.COM - "Di sini surganya divers (penyelam-Red). Best of the best. Saya sudah pernah ke mana-mana untuk diving, tidak ada yang bisa mengalahkan Raja Ampat," ujar Handerson Chandra, pemandu wisata rombongan Fam Trip Garuda Indonesia Cabang Semarang, kepada Tribun Jateng, Jumat (22/5).
Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa Raja Ampat ke kancah dunia.
Yah, dampak internet membuat gugusan kepulauan di wilayah Indonesia Timur itu menjadi jujukan pelancong dari berbagai negeri.
Maraknya aktivitas upload foto dan dokumentasi wisata bahari, mulai pantai berpasir putih, birunya laut yang memiliki gradasi warna hijau di sejumlah titik, pulau-pulau karang, hingga keanekaragaman flora fauna laut, mampu memikat mata siapapun yang melihat.
"Raja Ampat booming karena internet. Banyak yang mengambil foto dan video di sini kemudian di-share lewat media sosial, terutama para diver, yang rata-rata dari kalangan orang berduit, membuat nama Raja Ampat naik daun," kata Henderson.
Tribun Jateng turut dalam rombongan Fam Trip Garuda Indonesia Cabang Semarang ke Raja Ampat selama empat hari, pada 21-24 Mei lalu.
Ekspedisi rombongan yang didominasi peserta dari travel agent itu bertujuan mengenalkan dan menggarap paket wisata ke wilayah di Indonesia Timur itu.
Raja Ampat memang kaya akan pemandangan bawah laut. Banyak spot di laut lepas yang bisa dieksplorasi untuk mencapai kepuasan maksimal para diver.
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian gugusan pulau yang berlokasi di ujung paling barat bagian kepala burung Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong.
Secara administrasi, gugusan itu berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Nama Raja Ampat diambil dari keberadaan empat gugusan pulau besar di wilayah itu, meliputi Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Kepulauan tersebut sangat luas, mencakup 4,6 juta hektare tanah dan laut.
Kekayaan laut di wilayah itu telah menjadikan Raja Ampat diyakini sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia.