Pulau Gangga, Mutiara Alam Tersembunyi di Minahasa Utara
Spot pantai Pulau Gangga, berada di ujung timur pulau. Di tempat ini, matahari terbit akan terlihat jelas.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pantainya terlihat masih perawan dan begitu tenang, jauh dari aktivitas warga desa. Hanya lukisan alam yang akan terlihat.
Pohon-pohon yang tumbuh di pinggir pantai, menjadi tempat berteduh yang alami.
Pasir putihnya Gangga, memberi warna hijau toska saat bersentuhan dengan laut, meski tak sebening Lihaga.
Dari pantai ini, terlihat pemandangan pulau Bangka dan pulau besar Minahasa.
Dari perjalanan ini, wisatawan akan melihat jelas bagaimana kehidupan di pulau yang hanya mendapat pasokan listrik enam jam sehari ini, mulai pukul 18.00 - 01.00 Wita.
Meski demikian, senyum ramah warga pulau, menyambut para wisatawan.
Hukum Tua Desa Gangga I, Jenny Manembang mengatakan keamanan di pulau ini sangat dijamin.
Sangat jauh dari tindak-tindak kriminal yang terjadi di perkotaan. Bahkan warga sama-sama menjaga keamanan para wisatawan yang berkunjung.
Pulau ini sendiri telah menjadi satu di antara destinasi wisata favorit di Sulawesi Utara.
Di pulau ini telah dibangun sebuah resort di ujung pulau, berdekatan dengan pemukiman warga.
Fasilitas penginapan, kolam, kuliner lainnya semua tersedia di resort ini. Harga per malam diketahui Rp 800 ribu per orang.
Untuk ke pulau ini, waktu jarak tempuh dari Manado menuju Pelabuhan Likupang memakan waktu sekitar 90 menit.
Di pelabuhan yang berlokasi di Desa Munte ini berjejer kapal-kapal yang disewakan untuk ke Lihaga, dan beroperasi tiap harinya.
Wisatawan bisa langsung menghubungi petugas setempat.
Harga sewa kapal per hari bervariasi. Kapal kecil sederhana yang berkapasitas 12 orang sebesar Rp 1 juta per hari.
Jika ingin naik kapal yang lebih mewah, harganya mencapai Rp 1.5 juta. Dari pelabuhan Likupang ke pulau Gangga, butuh waktu sekitar 30 menit.