Goa Garba di Gianyar Bali, Warisan Purbakala yang Menyisakan Mata Air Untuk Persembahyangan
Goa Garba di Gianyar Bali, warisan purbakala yang menyisakan mata air dan kolam, masih dipakai sebagai persembahyangan hingga kini.
Editor: Agung Budi Santoso
Di area Goa ini juga terdapat beberapa pancuran dan kolam.
Ada juga tempat penampungan air yang diberi nama Mahadewi.
Tempat meditasi di dekat Goa Garba di Gianyar, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Pada zaman dahulu sebagai tempat menyimpan air bekas digunakan.
"Zaman dahulu, air itu benar-benar dihargai. Air habis keramas pun tetap disimpan, tidak seperti zaman sekarang ini, pasti orang tidak akan mau," tambah Dewa.
Ceruk Meditasi Jadi Perhatian
Yang juga cukup menjadi perhatian di area Goa Garba ini adalah area Ceruk meditasi.
Kawasan Ceruk ini berada tepat di bawah Goa, yang bisa diakses sebelum menaiki gapura.
Tak hanya itu, yang juga menarik adalah dua jenis ceruk, yang pada zaman kerajaan dahulu dibedakan untuk masyarakat biasa dan kaum ningrat.
"Yang ada tanda Sri ini khusus untuk raja-raja dan kaum ningrat, sementara yang sebelahnya yang lebih besar untuk masyarakat umum," tambah Dewa.
Namun, untuk zaman sekarang ini, tidak dibedakan lagi untuk area meditasi tersebut.
Kedua ceruk meditasi ini dapat digunakan untuk siapapun yang ingin meditasi di sini.
Khususnya pada bulan purnama dan bulan mati, banyak orang-orang yang datang ke sini untuk bermeditasi.
Suasana tenang yang cenderung sepi pun sangat mendukung untuk dilakukannya meditasi. (*)
Goa Garba
* Berdiri sejak 1116 Masehi, dan menjadi situs yang memiliki nilai sejarah
* Dahulu menjadi Pasraman untuk ana-anak Raja, dan tempat Kebo Iwa diuji sebelum menjadi Mahapati Bedahulu
* Kawasan ini masih terdapat sumber mata air yang biasa dipakai untuk sembahyang dan membersihkan diri