Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikan Patin Dimasak Gangan Asam, Dicolek-colek Sambal Terasi Khas Banjar, Berasa Nendang!

Inilah sensasi rasa ikan patin yang dimasak gangan asam ala Banjar lalu dicolek-colek ke Sambal Acan (terasi). Wuih sedap!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Ikan Patin Dimasak Gangan Asam, Dicolek-colek Sambal Terasi Khas Banjar, Berasa Nendang!
Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal
Sedap ikan patin dimasak gangan asam khas Banjar lalu dicolek sambal acan alias terasi (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal) 

Sambal Khas Banjar

Menyantap sayur ini, akan tak lengkap rasanya jika tidak disertai sambal khas Banjar, yaitu Sambal Acan.

Acan adalah Bahasa Banjar yang berarti terasi.

Bahan utamanya tentu saja terasi, ditambah dengan cabai rawit, gula merah, buah asam, limau wangkang, tomat, garam dan penyedap rasa.

Rasanya pedas sekali. Menyantap sambal ini akan menimbulkan paduan rasa yang unik, yaitu pedas sekali, asam dan asin.

Ras pedasnya tentu saja berasal dari cabainya, namun pedasnya beda dengan sambal-sambal lainnya yang ada di Indonesia karena menggunakan cabai rawit lokal Kalimantan Selatan yang ukurannya kecil namun pedasnya minta ampun.

Ada juga rasa asam di sambal ini karena ada campuran buah asamnya.

Berita Rekomendasi

“Kalau orang Banjar bilang itu buah hampalam. Daging buahnya dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan dan dicampurkan ke sambal,” terangnya.

Kemudian, ada campuran limau atau jeruk wangkang yan berukuran kecil, bentuknya bulat dan daging buahnya kuning. Limau wangkang ini mirip dengan jeruk nipis tetapi bukan jeruk nipis.

Dengan adanya campuran buah asam dan limau wangkang ini, membuat sambal acan ini terasa segar. Apalagi jika dimakan bersama Gangan Asam Patin ini, rasanya akan makin sip.

Salah satu penyuka sayur dan sambal ini adalah Amel. Dia suka karena rasa kuah sayurnya yang menyegarkan.

Apalagi daging patinnya yang lembut dan gurih.

Dia paling suka bagian kepala patinnya karena banyak lemaknya.


Sambal acan (terasi) khas Banjar (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

“Kayaknya itu bagian yang paling sedap. Apalagi jika memakannya sambil dikenyot karena banyak daging dan isi kepalanya yang tersembunyi di balik tulang-tulang kepalanya, rasanya akan makin lezat,” katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas