Segarnya Pemandian Air Hangat Candi Umbul Magelang, Cuma Bayar Rp 3 Ribu, Berendam Sepuasnya!
Cuma bayar Rp 3 ribu, Anda bisa berendam sepuasnya di Pemandian Air Hangat Candi Umbul di Magelang, Jawa Tengah.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Magelang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika berbicara mengenai pariwisata, bisa dikatakan Yogyakarta dan Magelang menjadi satu paket.
Di kabupaten inilah terdapat salah satu candi Budha termegah di dunia yakni candi Borobudur, yang biasanya selalu dikunjungi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Selain itu, jarak yang dekat antara kedua wilayah daerah ini menjadikan keduanya seperti satu paket yang tidak terpisahkan dalam hal urusan pariwisata.
Selain candi Borobudur masih banyak potensi pariwisata di Magelang, yang mungkin belum banyak diketahui publik, dan salah satunya adalah pemandian air hangat Candi Umbul.
Ramainya wisatawan di Pemandian Air Hangat Candi Umbul di Magelang, Jawa Tengah (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Candi Umbul memiliki keunikan jika dibandingkan dengan pemandian air panas yang juga banyak terdapat di daerah lain.
Sesuai namanya, pemandian yang terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini merupakan situs purbakala berupa candi yang dibangun di area sumber air hangat.
Asal-usul penamaan Candi Umbul berasal dari kata umbul (bahasa Jawa) karena sumber air yang keluar dari dasar kolam selalu menyembul serupa gelembung-gelembung, atau yang di masyarakat Jawa disebut ''mumbul'' (naik).
Kolam di situs ini terbagi menjadi dua tempat. Yang pertama (terletak di bagian atas) merupakan kolam air panas yang mengandung belerang. Sedangkan kolam kedua (lebih rendah) berisi air dingin.
Keseluruhan dinding kolam terbuat dari lapisan-lapisan batu andesit. Pada zamannya, kolam ini merupakan tempat pemandian para putra-putri bangsawan.
Pintu masuk ke Pemandian Candi Umbul di Magelang (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Sejumlah batuan situs berjejer di tepian kolam menggambarkan berbagai relief tumbuhan, binatang, dan stupa bagian puncak candi.
Dan secara keseluruhan candi ini masih menampakan nuansa sejarahnya.