Kisah-kisah Misterius Al-Wahhab Bontang, Masjid Berusia 220 Tahun
Pada malam hari masjid tua itu tampak mengeluarkan cahaya. Padahal di sekitar lokasi masjid tak ada sinar lampu, tidak ada penduduk.
Editor: Mohamad Yoenus
Saat Bulan Suci Ramadan tiba, kegiatan di Masjid Al-Wahhab cukup padat.
Misalnya pengurus masjid mengadakan ikhtikaf dan menyediakan makanan sahur dan buka puasa bagi seluruh jemaah.
Karena sejarahnya ini, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia sudah melakukan kunjungan langsung ke Masjid Al-Wahhab.
Rencananya, masjid tertua di Kota Bontang ini akan dimasukkan dalam direktori masjid bersejarah di Indonesia.
“Nantinya, Masjid Al-Wahhab ini akan masuk ke dalam direktori masjid bersejarah di Indonesia,” ungkapnya.
Mangga di depan Masjid Al-Wahhab. (Tribun Kaltim/Andre Dohang)
Sempat Ditinggal Jemaah
Sejarah Masjid Al-Wahab sebagai pusat perkembangan Islam pertama di Kota Bontang, sempat mengalami masa suram.
Sekitar tahun 1960-an, masjid yang sudah berusia 2 abad tersebut nyaris roboh lantaran ditinggal oleh jemaahnya.
Sekretaris takmir Masjid Al-Wahhab, Iwan Susanto menuturkan sekitar tahun 1960-an terjadi pergeseran penduduk dari pesisir menuju daratan.
Perpindahan ini berdampak pada eksistensi Masjid Al-Wahhab.
Perlahan masjid tertua ini mulai ditinggalkan jemaahnya seiring kemunculan puluhan masjid baru di tengah kota.
Akibatnya bangunan masjid yang terbuat dari papan kayu mulai keropos.
Atapnya yang terbuat ulin sebagian terlepas hingga menyisakan rongga. Kesan mistis pun tak terhindarkan.
Lokasi Masjid Al-Wahhab yang berada persis di samping makam muslim serta dikelilingi rawa dengan rerumputan tinggi menambah kesan angker.