Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakkat, Pucuk Rotan yang Jadi Menu Lalapan Khas Orang Mandailing

Bagi wisatawan luar kota atau luar negeri bisa dibuat pangling, lantaran tak banyak yang menyangka kalau pucuk rotan ternyata bisa dimakan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pakkat, Pucuk Rotan yang Jadi Menu Lalapan Khas Orang Mandailing
Tribun Medan, Silfa Humairah
Pakkat, lalapan khas orang Mandailing, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pakkat mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan Kota Medan maupun di rumah makan. Seperti di Simpang Aksara, Jalan Suka Ramai, Jalan Denai, bawah tol dan di beberapa titik lokasi lainnya.

Bagi wisatawan luar kota atau luar negeri bisa dibuat pangling, lantaran tak banyak yang menyangka kalau pucuk rotan ternyata bisa dimakan.

Tekstur paling pucuk malah lembut dan mudah dikunyah.

Rasa pahit, layaknya lalapan pada umumnya dirasa pas di lidah dan menambah selera makan.

Uniknya, pakkat tidak membuat bau mulut atau membuat lidah kelat, seperti saat melahap lalapan jengkol, petai, dan daun pepaya.

Menu lalapan ini juga dikenal kegemaran dan lalapan khas warga suku Batak Angkola dan Mandailing.

Berita Rekomendasi

Tapi kini sudah berkembang pesat, semua suku di Sumatera Utara mau mencoba dan kini juga menyukainya.

Adin penjual, menuturkan, memiliki pelanggan bukan hanya dari kalangan Batak dan Mandailing, tapi juga Jawa dan Padang.

Menurutnya, semua suku sudah menggemari lalapan ini.

Disinggung jenis rotan yang bisa menjadi lalapan memiliki ciri apa?

Adin pun menjelaskan tidak sembarangan pucuk rotan bisa dimakan.

Biasanya, pucuk rotan yang diambil harus yang muda.

Batang-batang rotan muda ini tidak mudah untuk didapatkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas