Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakkat, Pucuk Rotan yang Jadi Menu Lalapan Khas Orang Mandailing

Bagi wisatawan luar kota atau luar negeri bisa dibuat pangling, lantaran tak banyak yang menyangka kalau pucuk rotan ternyata bisa dimakan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pakkat, Pucuk Rotan yang Jadi Menu Lalapan Khas Orang Mandailing
Tribun Medan, Silfa Humairah
Pakkat, lalapan khas orang Mandailing, Sumatera Utara. 

Jauh-jauh hari sebelum bulan puasa, para penjual harus sudah memesan pucuk rotan muda dari Tapanuli Selatan.

“Dalam sehari saya bisa menjual 300 hingga 500 pucuk rotan setiap harinya selama bulan puasa,” kata Adin.

Ia menambahkan, untuk mengolah pucuk rotan agar bisa dimakan, pakkat harus dibakar sampai luarnya menghitam dan isinya melembut.

Kemudian, isi dalam bambu tersebut dikeluarkan.

"Isinya bewarna putih beras dan sudah bisa langsung dilahap bersama kecap asin atau dicampur bawang," jelasnya.

Marwan Hasibuan, penikmat pakkat, menuturkan biasanya makan pucuk rotan untuk lalapan bersama sambal bawang karen lebih nikmat.

“Pucuk rotan biasa saya makan bersama nasi untuk menambah kenikmatan dan nafsu makan saat sahur dan buka puasa, karena penjual pakkat juga adanya cuman bulan puasa, ” katanya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas