Pedasnya Mie Des Bantul, Mie Berbahan Baku Ketela
Mie yang diolah menjadi mei des menggunakan tepung ketela/tapioka.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jogja/Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Satu lagi kuliner khas daerah Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang layak anda coba, yakni mie des.
Panganan ini merupakan hidangan khas daerah Pundong, Bantul.
Mie des adalah olahan mie yang dimasak dengan kuah maupun digoreng.
Berbeda dengan kebanyakan mie yang dibuat dari tepung terigu, bahan baku pembuatan mie des menggunakan tepung ketela/tapioka.
Ukuran miennya pun lebih besar dari pada mie biasa.
Mie Des. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Dahulu salah satu warga Pundong yang menjadi pelopor kuliner mie des adalah Mbah Pawiro, dan saat ini beberapa keturunnya mulai dari anak hingga cucu meneruskan usaha berjualan mie des.
Salah satu penerus cucu Mbah Pawiro yang saat ini berjualan mie des adalah Mbak Anik.
Saat ini Mbak Anik dengan dibantu suaminya yang bernama Agus Sumarwan berjualan mie des dengan nama mie des Mbak Anik di dusun Ngupit, Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.
Dengan menempati warung sederhana yang jadi satu dengan tempat tinggalnya, pasangan suami istri selalu melayani pemburu mie des dari pukul 17.00 hingga dagangan mereka habis.
Meskipun berada di tengah perkampungan, tetapi warung mie des ini tidak pernah sepi pengunjung karena selalu menjaga citarasa yang diwariskan oleh kakek mereka.
Warung Mie Des Mbak Anik di dusun Ngupit, Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Nama mie des sendiri adalah kependekan dari bakmi pedes, dan rasa dari olahan mie yang satu ini memang pedas.
Jika dilihat sepintas, penampilan dari mie des hampir sama dengan bakmi jawa.
Tetapi untuk rasa, mie des berbeda dengan bakmi Jawa.