Pedasnya Mie Des Bantul, Mie Berbahan Baku Ketela
Mie yang diolah menjadi mei des menggunakan tepung ketela/tapioka.
Editor: Mohamad Yoenus
Mie des tidak menggunakan ayam untuk tambahannya, melainkan menggunakan udang kering atau ebi.
Mie Des. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Penggunaan ebi tersebut membuat rasa gurihnya mie des berbeda dengan bakmi Jawa.
Selain itu, untuk cita rasa pedas, warung mie des Mbak Anik menggunakan cabai kering yang telah dihaluskan.
Rasa pedas dan gurih yang dihasilkan dari ebi membuat hidangan mie des memiliki rasa yang lezat dan unik.
Dikatakan Agus, selain ebi dan cabai kering, masakan mie des menggunakan bumbu lainnya seperti merica, bawang putih, dan kemiri.
"Bambu-bumbu tersebut dimasak bersama dengan bakmi, irisan kobis, daun bawang, dan telur," ujar Agus.
Dalam sehari Agus bisa menghabiskan 25 hingga 30 kilogram bakmi yang terbuat dari ketela tersebut.
Ada dua macam olahan mie des, yakni mie des godog (kuah), dan mie des goreng.
Selain dua menu tersebut, pengunjung juga bisa memesan nasi goreng, magelangan, nasi godog, dan magelangan godog.
Warung Mie Des Mbak Anik di dusun Ngupit, Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Agus mengisahkan, dia bersama istrinya meneruskan usaha berjualan mie des yang telah dirintis oleh ibu mertuanya sejak tahun 1983.
Pada tahun 2001 usaha tersebut dia dan istri mulai meneruskan usaha turun-temurun tersebut.
"Dulu ibu berjualan mie des di dapur, den pembeli langsung memesan di dapur. Tetapi karena gempa 2006 yang lalu, dapur kami roboh, dan kami pindah jualan di depan dan di samping rumah," cerita Agus.
Untuk harga anda tidak usah khawatir, kerena satu porsi mie des baik godog maupun goreng hanya dipatok seharga Rp 7.000 per porsinya.
Sedang untuk nasi goreng/godog, dan megelangan goreng/ godog harganya Rp 9.000.