Bukit Siam di Sungailiat Ini Tiba-tiba Didatangi Gerombolan Monyet Saat Musim Buah-buahan
Bukit Siam di Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini tiba-tiba didatangi monyet-monyet saat musim buah.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Bukit Siam di Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyimpan aneka ragam kekayaan hayati.
Berbagai flora dan fauna hidup di kawasan ini. Jika ingin sampai ke puncak, pengunjung harus melewati jalan terjal berliku, dilapisi konblok.
Dan ketika sampai di puncak, pengunjung dapat menikmati indahnya panorama sekitarnya. Dari puncak bukit itu pula terlihat hamparan pemukiman hingga laut biru luas membentang di kejauhan.
Jalan terjal menuju Bukit Siam di Sungailiat, Bangka. (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Banyak orang yang coba menelisik keindahan itu. Mereka memulainya dari kaki bukit, tepat di Pintu Gerbang Bukit Siam yang berada di Jl Imam Bonjol Sungailiat Bangka.
Di gerbang ini, populasi tumbuhan masih jarang-jarang. Pohon leben, pohon seru, pohon akasia, hingga pandan hutan, menghiasi gerbang itu.
Ketika menapakkan kaki di dataran lebih tinggi, populasi tanaman akan telihat lebih rapat. Pohon-pohon tumbuh rimbun tak beraturan, di lereng terjal, hingga di sela-sela batu besar.
Dan ketika berada di dataran lebih tinggi, jenis tanaman semakin rapat. Di sisi-sisi jalan menuju puncak bukit tumbuh tanaman pakis/paku-pakuan, dan rumput liar.
Yang lebih mengasikkan, ketika pagi, kicau burung riuh terdengar merdu.
Jenis burung-burung lokal, seperti perba, kesuit, perincek dan burung-burung lainnya, dominan di tempat ini. Mereka saling bersahutan satu sama lainnya.
Ada satu cerita unik dari seorang petugas penungu menara, Fir (41), warga Sungailiat, saat ditemui di Puncak Bukit Siam, Sabtu (20/6) siang.
Puncak Bukit Siam di Sungailiat, Bangka (Bangka Pos/ Alza Munzi)
"Kalau lagi musim buah, pohon-pohon jambu hutan dan pohon lainnya berbuah, banyak lutung, kera, atau monyet yang datang. Entah dari mana mereka, yang jelas datang di saat musim buah," kata Fir.
Kawanan binatang ini menurut Fir, hanya datang suatu-waktu saja. Ketika buah tak lagi dapat dipetik, kawanan binatang ini menghilang. "Kalau tidak ada lagi musim buah, monyet, kera, lutung itu pergi," kata Fir.
Di puncak bukit, selain menara pemancar TV, juga ditemukan bangunan penjaga menara. Di sebelahnya terdapat dua makam lama.
Sayang, Fir tak tahu pasti mengenai riwayat dua makam reruntuhan bangunan di sebelahnya. "Dari sejak saya masih kecil, makam itu sudah ada di atas bukit ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.