Lezatnya Leumang, Ketan Bakar dengan Cocolan Selai Kudapan Khas Ramadan dari Aceh
Untuk saat sekarang keberadaan leumang sudah terlebih langka dan hanya dijual di tempat tertentu dan pada saat-saat tertentu pula.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Leumang menjadi salah satu kudapan khas berbuka puasa di Aceh.
Cara membuatnya pun khas dan berbeda dengan kue tradisional lainnya.
Makanan yang terbuat dari beras ketan ini serupa dengan pulut, namun dalam ukuran yang lebih besar.
Leumang. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Leumang enak disantap selagi hangat dan dicocol dengan selai yang dibuat khusus sebagai pelengkap.
Sesuai bagi lidah mereka yang menyukai citarasa penganan manis dan legit.
Untuk saat sekarang keberadaan leumang sudah terlebih langka dan hanya dijual di tempat tertentu dan pada saat-saat tertentu pula.
Sebut saja pada saat Ramadan tiba. Seperti pemandangan yang terlihat di sisi Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh, tepatnya di Simpang Lambaro Skep.
Leumang Wak sudah ada sejak 2003 lalu dan banyak dicari penikmatinya.
Hafsah dan keluarga setia menggunakan buluh bambu yang menjadi ciri khas leumang dan memasaknya di atas bara api selama berjam-jam
Membuat Leumang
Leumang menggunakan bahan utama berupa beras ketan atau ubi kayu, gula pasir, garam, dan diguyur dengan santan kental serta sedikit colekan mentega untuk menambah kelezatan rasa.
Guna mendapatkan citarasa sempurna, leumang hanya menggunakan bambu untuk sekali pakai dan dalam kondisi segar.
Buluh berukuran besar-kecil itu lantas dipotong tiap ruasnya.