Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Blusukan di Gang Melbourne, Australia, Wisatawan Harus 'Tersesat' untuk Menikmatinya

”Blusukan” di Melbourne, Australia, kini ditawarkan sebagai paket wisata. Ada kejutan menarik di setiap lika-liku gang, termasuk risiko tersesat.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Blusukan di Gang Melbourne, Australia, Wisatawan Harus 'Tersesat' untuk Menikmatinya
Stefanus Akim/Tribun Pontianak
Satu sudut Melbourne, yaitu Victoria Market yang banyak menyediakan jajanan termasuk Chinese Food dan Asian Food umumnya. 

TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - ”Blusukan” di Melbourne, Australia, kini ditawarkan sebagai paket wisata.

Ada kejutan menarik di setiap lika-liku gang. Ada risiko tersesat, tetapi semakin tersesat justru akan semakin memikat.

”Kalian harus ’tersesat’ agar dapat menikmatinya,” kata Cassandra O’Brien, perwakilan dari Dinas Pariwisata Victoria, kepada rombongan kami yang beranggotakan empat jurnalis dari Indonesia.

melbourne
Pengunjung berbelanja di Queen Victoria Market, Melbourne, Australia. (Kompas/Ferganata) 

Kegiatan yang berlangsung sekitar tiga jam itu seluruhnya dilakukan dengan berjalan kaki.

Perjalanan dimulai dari Federation Square, semacam alun-alun kecil yang letaknya sekitar 100 meter dari Sungai Yarra dan biasa digunakan pejalan kaki untuk beristirahat sembari menikmati suasana di pusat kota Melbourne.

Lapangan itu letaknya berseberangan dengan Gereja Katedral St Paul dan Stasiun Flinders yang kemegahan bangunannya tetap terjaga meski telah berusia lebih dari satu abad.

BERITA REKOMENDASI

Blusukan kami dipandu Danae Flanagan dari pihak pengelola tur yang mereka namai Hidden Secrets Tour tersebut.

Perempuan berambut coklat dengan tinggi badan sekitar 180 cm itu pun segera bergegas dengan langkah cepat membawa kami memasuki tangga ke bawah tanah di depan Stasiun Flinders.

Jalur bawah tanah tersebut dibangun tahun 1950 dan menjadi jalan penghubung bagi penumpang kereta yang hendak berpindah jalur.

Di dalamnya terdapat sejumlah kios yang antara lain menjalankan bisnis jasa cukur rambut, penjualan buku, dan kios penjual minuman kopi.

Dari bawah tanah, kami kemudian kembali menaiki tangga dan menuju ke sebuah gang yang dihiasi mural.


Gang yang beberapa tahun sebelumnya merupakan gang buntu tersebut telah disulap oleh pengelola setempat menjadi akses menuju tempat belanja busana modern.

Perbedaan suasana yang kontras pun langsung terasa tatkala perjalanan menyusuri gang dengan hawa dingin berganti dengan kehangatan suasana di dalam bekas sebuah gedung bank.

Halaman
123
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas