Inilah Burgo, Lontong Sayur ala Palembang
Ada satu jenis makanan khas yang tidak pernah absen di antara beragam jenis makanan yang dijual selama bulan puasa.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Rahma Lia
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bulan Ramadan memang momen yang pas untuk mencicipi kuliner khas Palembang.
Sebab di bulan suci nan penuh berkah ini, beraneka ragam jenis makanan dijual orang, termasuk yang khas dari Bumi Sriwijaya.
Ada satu jenis makanan khas yang tidak pernah absen di antara beragam jenis makanan yang dijual selama bulan puasa.
Orang Palembang menyebutnya “burgo”. Burgo merupakan makanan khas Palembang yang berbahan dasar tepung beras dan tepung kanji.
Adonan tepung didadar dan digulung kemudian dipotong-potong segingga bentuknya bundar.
Burgo disajikan bersama kuah yang terbuat dari ikan dan santan. Banyak orang juga mengatakan burgo mirip dengan lontong sayur.
Burgo, makanan khas Palembang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Cara pembuatannya pun cukup mudah, jika anda pernah membuat makanan pancake atau dadar gulung, proses yang sama juga dilakukan untuk membuat burgo.
Bahan-bahan seperti tepung tapioka, tepung beras, dan garam dicampur jadi satu dengan sedikit menambahkan air secukupnya hingga adonan tidak mengental.
Kemudian, adonan dituangkan ke dalam pan dadar yang telang dipanaskan, lalu angkat setelah adonan matang. Hal ini dilakukan sampai adonan habis.
Sementara untuk kuah burgo , ikan gabus yang digunakan di kukus terlebih dahulu lalu disuwir-suwir dan sisihkan.
Lalu, tumis bumbu (bawang merah, bawang putih, ketumbar yang disangrai, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas) yang sudah dihaluskan, serai dan daun salam hingga aroma wangi tercium.
Setelah matang, tuangkan air dan ikan gabus, tambahkan santan, dan garam secukupnya lalu masak hingga mendidih.
Namun, jangan lupa untuk mengaduk kuah burgo selama proses pemasakan agar bahan-bahan yang ada dalam kuah tak menjadi gosong, gunakan api sedang.