Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sate Susu Bali Ini Bikin Penasaran, Laris Manis Tiap Ramadan

Pada proses perebusan ini lah yang memakan waktu cukup lama. Yakni hingga 4 jam.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Sate Susu Bali Ini Bikin Penasaran, Laris Manis Tiap Ramadan
Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan
Sate Susu di kawasan Kampung Jawa, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali. 

Para pengunjung pun bisa melihat langsung bagaimana para pedagang mengolah sate-sate tersebut sebelum akhirnya disuguhkan kepada para pembelinya.

“Teksturnya unik, kenyal-kenyal gitu, terakhirnya seperti ada rasa susu nempel di langit-langit mulut,” ujar Hendra setelah mencicipi sate susu.

Sama seperti sate susu, untuk sate sumsum pun dijual dengan harga Rp 20 ribu per 10 tusuk.

Dan, untuk rasa sate sumsum sendiri, menurut Hendra dari segi tekstur dan rasa menyerupai otak.

Selain sate susu dan sumsum, ada juga beberapa jenis sate lainnya yang ditawarkan oleh para pedagang di sini.

Dan, tak hanya sate, makanan lainnya seperti gorengan dan kue-kue yang dapat dinikmati sebagai camilan pun tersaji di sini.

Penganan Berbuka
Penganan berbuka puasa. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Proses Perebusan Selama 4 Jam

BERITA TERKAIT

Untuk di Bali sendiri, sate susu ini sebenarnya bukan asli dari Denpasar, melainkan dari Karangasem.

Yang mana menurut seorang pedagang, awalnya kuliner ini dibawa dari Lombok ke Karangasem.

Sesuai namanya, sate susu, kuliner ini terbuat dari organ susu atau payudara sapi.

Proses pengolahannya pun ternyata tidak sebentar.

Payudara sapi tersebut, setelah dibersihkan, harus direbus terlebih dahulu.

Pada proses perebusan ini lah yang memakan waktu cukup lama. Yakni hingga 4 jam.

Tujuannya untuk membentuk tekstur daging susu tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas