Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Museum Juang 45 Jakarta, Markas Pemuda Radikal hingga Persiapan Proklamasi

Hotel ini mulanya hanya dipergunakan khusus untuk para pedagang asing, pejabat tinggi Belanda, pribumi yang singgah di Batavia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Museum Juang 45 Jakarta, Markas Pemuda Radikal hingga Persiapan Proklamasi
Tribunnews/Reynas Abdila
Mobil Presiden RI yang digunakan oleh Presiden Soekarno, di Museum Juang 45, Jalan Menteng Raya, No. 31, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Reynas Abdila

TRIBUNNEWSM.COM, JAKARTA - Ingin memperkaya pengetahuan anda soal sejarah para pejuang memperebutkan kemederkaan?

Museum Juang 45 Jakarta yang terletak di Jalan Menteng Raya, No. 31, Jakarta Pusat bisa menjadi pilihan.

Seperti dikatakan Presiden Republik Indonesia ke-1, Ir. Soekarno, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.”

Pada tahun 1938, pengusaha Belanda L.C Schomper mendirikan hotel yang diberi nama Hotel Schomper.

Hotel ini mulanya hanya dipergunakan khusus untuk para pedagang asing, pejabat tinggi Belanda, pribumi yang singgah di Batavia.

Berita Rekomendasi

Memasuki masa pendudukan Jepang, Hotel Schomper diakuisisi oleh Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang).

Pada bulan Juli 1942, gedung Menteng 31 diserahkan kepada para pemuda Indonesia, di antaranya Adam Malik, Sukarni, Chaerul Saleh, dan A.M. Hanafi untuk dijadikan tempat asrama Angkatan Baru Indonesia.

Museum Juang 45
Museum Juang 45, Jalan Menteng Raya, No. 31, Jakarta Pusat. (Tribunnews/Reynas Abdila)

Markas Pemuda Radikal

Gedung Menteng 31 sempat digunakan sebagai markas para pemuda Radikal (Angkatan Baru Indonesia) dalam melancarkan aksi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Asrama ini berfungsi sebagai tempat pendidikan politik kebangsaan yang diajarkan beberapa tokoh nasional Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Soenario, Ahmad Soebardjo, MZ Djambek, Dayoh, Muwardi, Sanusi Pane, Ki Hajar Dewantara, dan Amir Sjaridoeddin.

Namun badan pertahanan Jepang meminta Gedung Menteng 31 dijadikan markas Tenaga Kerja Rakyat atau PUTERA pada 9 Maret 1943.

PUTERA lalu dibubarkan dan diganti dengan organisasi baru Jawa Hokokai (Kebangkitan Rakyat Jawa).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas