Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penghargaan Dunia untuk Taman Bungkul Surabaya, Tempat Bersosialisasi Keluarga dan Warga

Satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa The 2013 Asian Townscape Sector Aw

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Penghargaan Dunia untuk Taman Bungkul Surabaya, Tempat Bersosialisasi Keluarga dan Warga
Surya/Wiwit Purwanto
Taman Bungkul Surabaya. 

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bila berkesempatan jalan-jalan ke Kota Surabaya, Jawa Timur, jangan lupa mampir ke Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo.

Hamparan lahan yang penuh dengan pepohonan dan arena bermain serta sarana pendidikan, ini menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa The 2013 Asian Townscape Sector Award.

Penghargaan tersebut diterima langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini MT di Fukuoka, Jepang, pada 26/11/2013.

Penghargaan ini juga mendapat dukungan dari empat organisasi dunia, yakni UN Habitat Regional Office for Asia and The Pacific, Asia Habitat Sociaety, Asia Townscape Design Society dan Fukuoka Asia Urban Research Center.

Selain taman pasif berupa pepohonan yang hijau dan menyejukkan di tengah kota serta air mancur, juga ada fasilitas jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, arena skateboard, dan perpustakaan.

Taman Bungkul
Taman Bungkul Surabaya. (Surya/Wiwit Purwanto)

Termasuk juga tempat pembelajaran untuk pengolahan air dan pengolahan sampah.

Berita Rekomendasi

Dari sinilah Taman Bungkul juga berfungsi sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan.

Fungsi Taman Bungkul ini telah memenuhi kebutuhan wisata warga Surabaya maupun mereka yang datang dari luar Surabaya.

Taman Bungkul bertambah ramai dengan hadirmya berbagai macam penjual makanan berderet di sisi timur kompleks taman tersebut

"Untuk bermain anak anak dan keluarga murah meriah di Taman Bungkul ini," kata Iwan Wahyudi, warga Surabaya yang datang bersama keluarganya.

Selain udara segar, mereka juga rekreasi di Taman Bungkul ini.

"Tidak setiap hari, paling tidak sebulan sekali bolehlah main bersama anak anak di sini," ujarnya.

Pada malam maupun pagi hari di bulan Ramadan ini Taman Bungkul hampir tak pernah sepi pengunjung.

Ada yang sekedar rekreasi, ada yang foto-foto, ada yang mencari kuliner khas Surabaya dan paling banyak adalah bersantai sejenak untuk sekedar duduk-duduk di tengah taman.

Taman Bungkul kian ramai karena terdapat makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul.

Dia adalah salah satu ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar Raden Rahmad atau Sunan Ampel.

Ini menjadikan Taman Bungkul makin lengkap secara sosial dan budaya karena ada makam Mbah Bungkul.

Taman Bungkul dikonsep memadukan pelestarian budaya dan kebutuhan taman kota masa kini.

Semua warga kota bisa memanfaatkan fasilitas yang ada secara gratis.

Di Taman Bungkul ini tempat bertemunya semua warga kota. Tidak ada sekat di dalamnya, kaya miskin, besar kecil, ada semua.

Taman Bungkul merupakan ruang terbuka hijau di lahan seluas 10.000 meter persegi, mendapat sentuhan awal renovasi pada tahun 2006.

Sekarang Taman Bungkul telah memenuhi kebutuhan wisata warga Surabaya maupun mereka yang datang dari luar Surabaya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas