Candi Sojiwan, Warisan Kerajaan Mataram Kuno, Memuat Pelajaran tentang Moral
Candi Sojiwan didirikan sebagai bentuk penghormatan dari Raja Balitung untuk neneknya yang bernama Nini Haji Rakryan Sanjiwana yang beragama Buddha.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Selain terdapat candi Prambanan dan candi Ratu Boko, wilayah Prambanan memiliki beberapa candi lainya yang juga menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah candi Sojiwan.
Candi ini terletak berada Dukuh Kalongan, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Candi Sojiwan merupakan salah satu monumen dari Dinasti Mataram Kuno yang dibangun sekitar abad VIII-X Masehi.
![sojiwan sojiwan](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/candi-sojiwan_20150630_172740.jpg)
Candi Sojiwan, peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Candi Sojiwan didirikan sebagai bentuk penghormatan dari Raja Balitung (Dinasti Sailendra) untuk neneknya yang bernama Nini Haji Rakryan Sanjiwana yang beragama Budha.
Hal tersebut berdasar prasasti Rukam yang 829 Saka/ 907 Masehi. Candi ini bergaya arsitektur Jawa Tengah, terdiri atas tiga bagian, kaki atau dasar, tubuh candi, dan atap candi.
Kompleks candi ini seluas 8.140 meter persegi, dengan bangunan utama berukuran 401,3 meter persegi dan tinggi 27 meter. Candi ini menghadap ke barat.
Ditemukan arca dwarapala yang sudah rusak yang kini tersimpan di pos penjagaan di kompleks candi ini. Pada kaki candi ini terukir relief fabel kisah satwa Jataka mengelilingi kaki candi.
Tangga candi di sisi timur diapit arca makara, hanya satu yang masih utuh, satu makara lainnya sudah hilang. Pada ujung atas tangga terdapat gawang pintu gerbang berukir kala.
Tubuh candi awalnya penuh berukir sulur-sulur, akan tetapi karena banyak batu yang hilang maka batu pengganti polos yang dipasang. Di tengah bangunan utama candi, terdapat ruangan yang cukup besar.
Atap candi bersusun tiga yang bertingkat-tingkat. Pada tingkatan-tingkatan ini terdapat jajaran stupa-stupa. Bagian puncak candi dimahkotai stupa yang besar.
Pada kaki candi disajikan relief adegan yang dipetik dari cerita fabel Pancatantra atau jataka yang berada di candi Sojiwan. Jumlah relief sekitar 12 adegan. Cerita relief dibaca menuju ke selatan (mapradakṣiṇa).
Beberapa cerita dari relief tersebut diantaranya relief dua pria yang berkelahi. Relief ini menggambarkan dua orang pria yang sedang berkelahi satu sama lain. Pria sebelah kiri berada dalam posisi menyerang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.